Jakarta: Tata cara puasa Tarwiyah penting diketahui buat kamu yang ingin menjalankan ibadah puasa sunnah tersebut. Lalu bagaimana cara menjalankannya? Yuk simak panduan puasa Tarwiyah dan keutamaannya.
Puasa Tarwiyah menjadi awalan dari rangkaian ibadah haji. Pada momen ini para jemaah haji mulai mempersiapkan diri melaksanakan wukuf di Arafah.
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Dilansir dari Baznas, bagi orang muslim yang menjalankan puasa Tarwiyah mendapatkan pahala, seperti pahala yang didapatkan Nabi Ayub. Selain itu, 10 pertama bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa untuk menjalankan ibadah, seperti puasa. Ibnu Abbas RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: Diriwayatkan Rasulullah Saw bersabda, "Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah". Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda, "Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya atau menjadi syahid". (HR Bukhari).
Lalu kapan puasa Tarwiyah dikerjakan? Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan bulan Dzulhijjah 1446 jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Artinya puasa sunah Tarwiyah (8 Dzulhijah) jatuh pada Rabu, 4 Juni. Sedangkan puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dilaksanakan pada Kamis, 5 Juni 2025.
Tata Cara Puasa Tarwiyah
Berikut ini tata cara puasa Tarwiyah seperti dikutip dari Baznas:
Baca Niat Puasa Tarwiyah
Sebelum menjalankan puasa Tarwiyah kamu perlu tahu dulu doa niat puasanya Berikut doa niat puasa Tarwiyah dibawah ini:
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta ala.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta ala).
Makan sahur
Sahur dalam puasa apapun hukumnya adalah sunnah muakkad atau sunnah yang dianjurkan. Artinya boleh dilakukan atau tidak, tapi jika dilaksanakan mendapatkan keberkahan di dalamnya.
Berbuka puasa
Menyegerakan berbuka ketika azan Magrib berkumandang, dengan membaca doa berbuka puasa:
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
"Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang,".
Jakarta: Tata
cara puasa Tarwiyah penting diketahui buat kamu yang ingin menjalankan ibadah puasa sunnah tersebut. Lalu bagaimana cara menjalankannya? Yuk simak panduan puasa Tarwiyah dan keutamaannya.
Puasa Tarwiyah menjadi awalan dari r
angkaian ibadah haji. Pada momen ini para jemaah haji mulai mempersiapkan diri melaksanakan wukuf di Arafah.
Keutamaan Puasa Tarwiyah
Dilansir dari Baznas, bagi orang muslim yang menjalankan puasa Tarwiyah mendapatkan pahala, seperti pahala yang didapatkan Nabi Ayub. Selain itu, 10 pertama bulan Dzulhijjah adalah hari-hari yang istimewa untuk menjalankan ibadah, seperti puasa. Ibnu Abbas RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Artinya: Diriwayatkan Rasulullah Saw bersabda, "Tidak ada perbuatan yang lebih disukai oleh Allah SWT, dari pada perbuatan baik yang dilakukan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah". Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah, walaupun jihad di jalan Allah? Rasulullah bersabda, "Walau jihad pada jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar dengan dirinya dan harta bendanya, kemudian tidak kembali selama-lamanya atau menjadi syahid". (HR Bukhari).
Lalu kapan puasa Tarwiyah dikerjakan? Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan bulan Dzulhijjah 1446 jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Artinya puasa sunah Tarwiyah (8 Dzulhijah) jatuh pada Rabu, 4 Juni. Sedangkan puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dilaksanakan pada Kamis, 5 Juni 2025.
Tata Cara Puasa Tarwiyah
Berikut ini tata cara puasa Tarwiyah seperti dikutip dari Baznas:
Baca Niat Puasa Tarwiyah
Sebelum menjalankan puasa Tarwiyah kamu perlu tahu dulu doa niat puasanya Berikut doa niat puasa Tarwiyah dibawah ini:
Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta ala.
Artinya: Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta ala).
Makan sahur
Sahur dalam puasa apapun hukumnya adalah sunnah muakkad atau sunnah yang dianjurkan. Artinya boleh dilakukan atau tidak, tapi jika dilaksanakan mendapatkan keberkahan di dalamnya.
Berbuka puasa
Menyegerakan berbuka ketika azan Magrib berkumandang, dengan membaca doa berbuka puasa:
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
"Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang,".
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)