Jakarta: Aksi bajing loncat semakin marak terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Para pelaku bajing loncat bahkan berani melakukan aksinya di tengah keramaian dan siang hari.
Seorang sopir truk bernama Sungkono mengaku pernah menjadi korban dari bajing loncat. Para sopir yang menjadi korban bajing loncat itu bahkan diminta untuk mengganti barang oleh pihak perusahaan.
Gaji sopir akan dipotong oleh perusahaan. Ganti rugi dibayarkan seharga barang yang hilang dan dilakukan secara angsuran.
“Pihak atasan mengira barang-barang dijual oleh supir dan akhirnya sang supir dikenai denda. Denda dikenakan senilai harga barang dan dibayar dengan mengangsur dan dipotong dari gaji,” jelas Sungkono dalam tayangan Newsline Metro TV, Kamis, 21 Oktober 2021.
Kejahatan bajing loncat atau pemalakan kepada para sopir memang kerap terjadi. Para sopir kadang terpaksa harus main fisik, tapi lebih sering memilih mengalah.
“Sering berantem, tetapi kebanyakan supir mengalah, uang habis juga dikasihin supaya biar aman sampai tujuan,” kata Sungkono.
Beberapa daerah yang rawan bajing loncat yaitu Kosambi, Dadap, dan Pantai Indah Kapuk. Sungkono sangat menyayangkan kejahatan jalan yang marak terjadi ini.
Para sopir, kata dia, sudah melaporkan kejadian itu ke polisi, namun para bajing loncat sulit ditangkap. Sungkono berharap aparat keamanan bisa lebih tegas supaya para sopir tidak berada dalam ketakutan.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan aksi bajing loncat di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur. Polres Metro Jakarta Timur pun berhasil meringkus kawanan bajing loncat di dalam video tersebut. (Widya Finola Ifani Putri)
Jakarta: Aksi bajing loncat semakin marak terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Para pelaku bajing loncat bahkan berani melakukan aksinya di tengah keramaian dan siang hari.
Seorang sopir truk bernama Sungkono mengaku pernah menjadi korban dari bajing loncat. Para sopir yang menjadi korban bajing loncat itu bahkan diminta untuk mengganti barang oleh pihak perusahaan.
Gaji sopir akan dipotong oleh perusahaan. Ganti rugi dibayarkan seharga barang yang hilang dan dilakukan secara angsuran.
“Pihak atasan mengira barang-barang dijual oleh supir dan akhirnya sang supir dikenai denda. Denda dikenakan senilai harga barang dan dibayar dengan mengangsur dan dipotong dari gaji,” jelas Sungkono dalam tayangan
Newsline Metro TV, Kamis, 21 Oktober 2021.
Kejahatan bajing loncat atau pemalakan kepada para sopir memang kerap terjadi. Para sopir kadang terpaksa harus main fisik, tapi lebih sering memilih mengalah.
“Sering berantem, tetapi kebanyakan supir mengalah, uang habis juga dikasihin supaya biar aman sampai tujuan,” kata Sungkono.
Beberapa daerah yang rawan bajing loncat yaitu Kosambi, Dadap, dan Pantai Indah Kapuk. Sungkono sangat menyayangkan kejahatan jalan yang marak terjadi ini.
Para sopir, kata dia, sudah melaporkan kejadian itu ke
polisi, namun para bajing loncat sulit ditangkap. Sungkono berharap aparat keamanan bisa lebih tegas supaya para sopir tidak berada dalam ketakutan.
Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan aksi bajing loncat di Jalan Raya Bekasi, Cakung, Jakarta Timur. Polres Metro Jakarta Timur pun berhasil meringkus kawanan bajing loncat di dalam video tersebut.
(Widya Finola Ifani Putri) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(CIN)