Pelabuhan Muara Angke. ANT/Wahyu Putro
Pelabuhan Muara Angke. ANT/Wahyu Putro

Parasetamol di Teluk Jakarta, PUPR Minta Pemda Bereskan Limbah B3

Insi Nantika Jelita • 05 Oktober 2021 05:11
Jakarta: Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti angkat bicara soal laporan pencemaran di Teluk Jakarta. Sebuah studi mengungkap temuan kandungan parasetamol.
 
Dia menghubungkan masalah ini dengan limbah B3 atau limbah bahan berbahaya dan beracun dari medis selama pandemi covid-19. Pemerintah daerah (pemda) DKI Jakarta diminta menyelesaikan pengolahan limbah B3.
 
"Kami mengupayakan adanya insinerator untuk mengolah limbah B3. Ini harusnya diterapkan benar-benar oleh daerah bersama-sama dengan dinas lingkungan hidup agar tidak mengganggu perairan," ujar Diana dalam webinar di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin, 4 Oktober 2021.

Pihaknya juga akan bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) agar limbah B3 yang berasal dari produk medis tidak sembarangan dibuang ke laut. Apalagi ke sumber air.
 
Diana menekankan pembuangan dan pengolahan timbulan sampah infeksius sebagai limbah B3 tidak sembarangan. Salah satunya dengan insinerator di rumah sakit atau tempat lainnya.
 
"Limbah itu harusnya dikumpulkan sendiri, masukan ke kotak plastik dan dibakar. Tidak bisa dibuang sembarangan. Habis dibakar lalu diolah sendiri. Limbahnya tidak bisa masuk ke TPA (Tempat Pemrosesan Akhir) biasa, harus ada pengolah limbah B3," tegas Diana.
 
Dia meminta pihak rumah sakit atau tempat isolasi terpusat benar-benar mengolah limbah medis. Diana menyebut masalah di Teluk Jakarta dan limbah B3 menjadi perhatian pemerintah selama pandemi.
 
"Kita lihat juga ada pencemaran masker di teluk-teluk lain, harusnya tidak boleh dilakukan. Ini menjadi concern kita bersama," tegas dia.
 
Sebelumnya, sekelompok ilmuwan dari pusat penelitian oseanografi Universitas Brighton, Inggris, menemukan kandungan parasematol di sampel air yang diambil dari dua lokasi, yakni Muara Angke dan Ancol. Penelitian dimuat dalam jurnal Science Direct, Agustus 2021, dengan judul 'High concentrations of paracetamol in effluent dominated waters of Jakarta Bay, Indonesia". Penelitian ini menganalisis sampel yang dikumpulkan di empat lokasi Teluk Jakarta dan satu lainnya di Pantai Utara Jawa Tengah.
 
Baca: Sanksi Menanti bagi Pihak yang Mencemari Teluk Jakarta dengan Parasetamol
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan