Jakarta: Polisi terus mendalami kasus arisan sosialita dengan tumbal pria muda alias berondong di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Kasus ini mendapat perhatian usai diunggah ke sosial media oleh wanita berinisial SR, 26.
SR pertama kali mengunggah fenomena pesugihan berkedok arisan tersebut di akun Tiktok @dinskidiary. Sontak saja, konten tersebut langsung bikin gempar dan seketika menjadi trending topic hampir di seluruh platform sosial media.
Dalam video tersebut ia menceritakan pengalaman pribadinya ditawari menjadi MC atau host di sebuah acara private birthday party di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
SR mengaku ditawari honor sebesar Rp10 juta untuk memandu acara selama satu jam. Namun, akhirnya ia menyadari kejanggalan acara pesta ulang tahun pribadi tersebut saat dirinya diberi tahu akan ada ritual pesugihan dengan tumbal pria-pria muda.
Pria berondong yang dijadikan tumbal tersebut juga disebut sudah setuju kalau dirinya akan dieksekusi karena sudah dibayar dengan harga mahal hingga miliaran rupiah.
"Itu secara ikhlas karena berondong-berondong ini dibayar dengan dengan harga sangat mahal, ratusan juta bahkan sampai miliaran," kata SR.
"Jadi, itu tumbal untuk pesugihan. Pesugihan untuk awet muda, kecantikan, kekayaan, karier, dan lain-lain," terangnya.
Pihak kepolisian sudah meminta keterangan dari SR. Berikut hasil penelusuran polisi terkait arisan tumbal berondong di Pondok Indah.
SR diperiksa 10 jam
SR diperiksa kurang lebih 10 jam terkait kasus ini. Dalam pemeriksaan ini, polisi berusaha menggali semua informasi yang disampaikan SR di konten yang ia buat. Sebagai pemilik konten, SR menjadi kunci utama pengembangan kasus ini selanjutnya. Sehingga polisi bisa memanggil saksi-saksi lain atau pihak-pihak yang terlibat dalam acara pesugihan berkedok arisan tersebut.
SR membenarkan percakapan via Whatsapp bukan rekayasa
SR membuat konten arisan tersebut berdasarkan isi percakapannya dengan seseorang yang menawarinya menjadi MC atau host di acara arisan tumbal berondong tersebut.
"Apa yang disampaikan saudari SR itu sebatas percakapan dengan orang lain melalui aplikasi WhatsApp. Jadi, isi percakapan itu kemudian dibuat jadi konten yang beredar di medsos," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Kompol Achmad Akbar dikutip dari Medcom.id.
Proses penyelidikan masih berlanjut
Pihak kepolisian, khususnya Polres Jakarta Selatan yang menangani kasus ini, masih enggan membeberkan hasil pemeriksaan SR secara rinci. Menurut Kompol Achmad, pihaknya masih butuh penyelidikan lebih lanjut.
"Sampai saat ini, kami belum bisa pastikan. Ini jadi tugas kami untuk mendalami dan menyelidiki lebih lanjut," kata Achmad Akbar.
Jakarta: Polisi terus mendalami kasus arisan sosialita dengan
tumbal pria muda alias berondong di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Kasus ini mendapat perhatian usai diunggah ke sosial media oleh wanita berinisial SR, 26.
SR pertama kali mengunggah fenomena pesugihan berkedok arisan tersebut di akun Tiktok @dinskidiary. Sontak saja, konten tersebut langsung bikin gempar dan seketika menjadi
trending topic hampir di seluruh platform sosial media.
Dalam video tersebut ia menceritakan pengalaman pribadinya ditawari menjadi MC atau
host di sebuah acara
private birthday party di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
SR mengaku ditawari honor sebesar Rp10 juta untuk memandu acara selama satu jam. Namun, akhirnya ia menyadari kejanggalan acara pesta ulang tahun pribadi tersebut saat dirinya diberi tahu akan ada ritual pesugihan dengan tumbal pria-pria muda.
Pria berondong yang dijadikan tumbal tersebut juga disebut sudah setuju kalau dirinya akan dieksekusi karena sudah dibayar dengan harga mahal hingga miliaran rupiah.
"Itu secara ikhlas karena berondong-berondong ini dibayar dengan dengan harga sangat mahal, ratusan juta bahkan sampai miliaran," kata SR.
"Jadi, itu tumbal untuk pesugihan. Pesugihan untuk awet muda, kecantikan, kekayaan, karier, dan lain-lain," terangnya.
Pihak kepolisian sudah meminta keterangan dari SR. Berikut hasil penelusuran polisi terkait arisan tumbal berondong di Pondok Indah.
SR diperiksa 10 jam
SR diperiksa kurang lebih 10 jam terkait kasus ini. Dalam pemeriksaan ini, polisi berusaha menggali semua informasi yang disampaikan SR di konten yang ia buat. Sebagai pemilik konten, SR menjadi kunci utama pengembangan kasus ini selanjutnya. Sehingga polisi bisa memanggil saksi-saksi lain atau pihak-pihak yang terlibat dalam acara pesugihan berkedok arisan tersebut.
SR membenarkan percakapan via Whatsapp bukan rekayasa
SR membuat konten arisan tersebut berdasarkan isi percakapannya dengan seseorang yang menawarinya menjadi MC atau
host di acara arisan tumbal berondong tersebut.
"Apa yang disampaikan saudari SR itu sebatas percakapan dengan orang lain melalui aplikasi
WhatsApp. Jadi, isi percakapan itu kemudian dibuat jadi konten yang beredar di medsos," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Selatan Kompol Achmad Akbar dikutip dari
Medcom.id.
Proses penyelidikan masih berlanjut
Pihak kepolisian, khususnya Polres Jakarta Selatan yang menangani kasus ini, masih enggan membeberkan hasil pemeriksaan SR secara rinci. Menurut Kompol Achmad, pihaknya masih butuh penyelidikan lebih lanjut.
"Sampai saat ini, kami belum bisa pastikan. Ini jadi tugas kami untuk mendalami dan menyelidiki lebih lanjut," kata Achmad Akbar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)