Jakarta: Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali wacana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan. Dia menilai banyak kendala untuk mewujudkan wacana tersebut.
Salah satu kendalanya adalah anggaran. Menurutnya, kondisi perekonomian Indonesia saat ini dianggap sulit untuk membiayai proyek pemindahan ibu kota.
"Tentu Ibu Menteri (Menteri Keuangan Sri Mulyani) pun merasa cukup berat," kata Bambang, dalam Rapat Paripurna DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2019.
Politikus Gerindra itu pun menyarankan agar pemerintah fokus memenuhi kebutuhan rakyat ketimbang pemindahan ibu kota. Mengingat, berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat cukup kompleks.
Misalnya, harga komoditas pangan. Bambang membandingkan nilai jual pangan di Indonesia lebih mahal daripada beberapa negara lain.
"Saya baru saja dari Arab. Harga pangan kita jauh lebih mahal daripada di Arab. Harga cabai dan bawang merah mereka bisa setengah daripada kita," katanya.
Bambang juga mencontohkan perbedaan harga listrik di Indonesia yang lebih mahal. "Ini adalah kebutuhan pokok yang harus direalisasikan pemerintah lebih dahulu daripada pemindahan ibu kota," katanya.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah untuk mengkaji kembali wacana pemindahan ibu kota. Jangan sampai anggaran yang sangat besar menjadi sia-sia hanya untuk kepentingan yang tidak jelas.
"Semoga bisa dikaji secara mendalam oleh pemerintah dan untuk lebih memperhatikan skala prioritas untuk rakyat," ujar dia.
Jakarta: Anggota Komisi V DPR RI Bambang Haryo Soekartono meminta pemerintah untuk mempertimbangkan kembali wacana pemindahan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kalimantan. Dia menilai banyak kendala untuk mewujudkan wacana tersebut.
Salah satu kendalanya adalah anggaran. Menurutnya, kondisi perekonomian Indonesia saat ini dianggap sulit untuk membiayai proyek pemindahan ibu kota.
"Tentu Ibu Menteri (Menteri Keuangan Sri Mulyani) pun merasa cukup berat," kata Bambang, dalam Rapat Paripurna DPR di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa, 20 Agustus 2019.
Politikus Gerindra itu pun menyarankan agar pemerintah fokus memenuhi kebutuhan rakyat ketimbang pemindahan ibu kota. Mengingat, berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat cukup kompleks.
Misalnya, harga komoditas pangan. Bambang membandingkan nilai jual pangan di Indonesia lebih mahal daripada beberapa negara lain.
"Saya baru saja dari Arab. Harga pangan kita jauh lebih mahal daripada di Arab. Harga cabai dan bawang merah mereka bisa setengah daripada kita," katanya.
Bambang juga mencontohkan perbedaan harga listrik di Indonesia yang lebih mahal. "Ini adalah kebutuhan pokok yang harus direalisasikan pemerintah lebih dahulu daripada pemindahan ibu kota," katanya.
Oleh karena itu, dia meminta pemerintah untuk mengkaji kembali wacana pemindahan ibu kota. Jangan sampai anggaran yang sangat besar menjadi sia-sia hanya untuk kepentingan yang tidak jelas.
"Semoga bisa dikaji secara mendalam oleh pemerintah dan untuk lebih memperhatikan skala prioritas untuk rakyat," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)