Jakarta: Presiden Terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo bertekad membentuk kabinet yang efektif serta responsif terhadap tantangan perubahan global yang sangat cepat. Salah satu bentuknya, kabinet nanti akan lebih banyak mengakomodasi kaum muda ketimbang Kabinet Kerja jilid I saat ini.
"Kenapa kita penting mengakomodasi orang muda, usia 30-an, bahkan mungkin 25 tahunan, karena kaum muda umumnya lincah dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat," papar Jokowi dalam wawancara khusus dengan Medcom.id di Istana Bogor, Senin, 1 Juli 2019.
Saat ditanya berapa persen porsi kaum muda di kabinet mendatang, Jokowi mengatakan, "Ya intinya mewarnai lah. Berapa porsinya itu nanti didiskusikan," tambah dia.
Ia mencontohkan bagaimana perubahan itu kian cepat terjadi, khususnya sejak muncul era digital.
"Di tengah kita sedang ramai menerapkan industri 4.0, digitalisasi, artificial intelligence, dunia global sudah mulai menggagas industri 5.0 dan hal-hal yang lebih jauh lagi ke depan. Nah, itu butuh kaum muda yang biasanya punya kecepatan dan kelincahan dalam meresponsnya," sambung Kepala Negara.
Sebelumnya, pada Minggu, 30 Juni 2019 sore, Komisi Pemilihan Umum menetapkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih usai meraup 55,5% suara pada Pilpres 2019, mengalahkan pasangan Prabowo-Sandi yang meraih 44,5% suara. KPU menetapkan itu tiga hari pasca-Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak semua permohonan pasangan Prabowo-Sandi agar kemenangan Jokowi-Ma'ruf dibatalkan.
Jakarta: Presiden Terpilih periode 2019-2024 Joko Widodo bertekad membentuk kabinet yang efektif serta responsif terhadap tantangan perubahan global yang sangat cepat. Salah satu bentuknya, kabinet nanti akan lebih banyak mengakomodasi kaum muda ketimbang Kabinet Kerja jilid I saat ini.
"Kenapa kita penting mengakomodasi orang muda, usia 30-an, bahkan mungkin 25 tahunan, karena kaum muda umumnya lincah dalam menghadapi perubahan yang sangat cepat," papar Jokowi dalam wawancara khusus dengan
Medcom.id di Istana Bogor, Senin, 1 Juli 2019.
Saat ditanya berapa persen porsi kaum muda di kabinet mendatang, Jokowi mengatakan, "Ya intinya mewarnai lah. Berapa porsinya itu nanti didiskusikan," tambah dia.
Ia mencontohkan bagaimana perubahan itu kian cepat terjadi, khususnya sejak muncul era digital.
"Di tengah kita sedang ramai menerapkan industri 4.0, digitalisasi,
artificial intelligence, dunia global sudah mulai menggagas industri 5.0 dan hal-hal yang lebih jauh lagi ke depan. Nah, itu butuh kaum muda yang biasanya punya kecepatan dan kelincahan dalam meresponsnya," sambung Kepala Negara.
Sebelumnya, pada Minggu, 30 Juni 2019 sore, Komisi Pemilihan Umum menetapkan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden terpilih usai meraup 55,5% suara pada Pilpres 2019, mengalahkan pasangan Prabowo-Sandi yang meraih 44,5% suara. KPU menetapkan itu tiga hari pasca-Mahkamah Konstitusi memutuskan menolak semua permohonan pasangan Prabowo-Sandi agar kemenangan Jokowi-Ma'ruf dibatalkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(EKO)