Bandung: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendorong semua lembaga pendidikan untuk memuat materi-materi pokok mengenai lingkungan. Terlebih yang menyasar remaja.
"Para peserta didik merupakan generasi muda yang memiliki kemampuan dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) KLHK Helmi Basalamah di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 29 September 2019.
Materi muatan lingkungan bisa dimulai dengan menghindari penggunaan styrofoam, mengurangi air minum dalam kemasan, sedotan, dan tas kresek dari plastik sekali pakai. Lingkungan hidup akan semakin terjaga untuk generasi yang akan datang, jika kegiatan ini digalakkan secara konsisten.
"Bila kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dan masif dapat memberikan dampak yang signifikan dalam penyelamatan lingkungan hidup," ujar Helmi.
Helmi menegaskan pemerintah tak dapat bekerja sendiri untuk melindungi sumber daya lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia. Pemerintah perlu partisipasi dari berbagai elemen masyarakat untuk mendukung melindungi alam.
"Kami memerlukan partisipasi dari komponen-komponen masyarakat, dengan demikian diharapkan tercipta Indonesia yang lestari lingkungannya, nyaman, dan aman sebagai tujuan wisata," ujar Helmi.
Salah satu lembaga yang telah menerapkan materi berwawasan lingkungan ialah Lembaga Indonesia Amerika (LIA). KLHK bersama LIA menggelar EcoFest 2019 yang merupakan program kepedulian lingkungan.
"LIA bisa jadi pintu gerbang untuk komunikasikan isu-isu penting tentang pelestarian lingkungan hidup kepada generasi muda Indonesia yang kursus di 68 gerai di 18 provinsi," ujar Ketua Yayasan LIA Hendardji Soepandji.
Bandung: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mendorong semua lembaga pendidikan untuk memuat materi-materi pokok mengenai lingkungan. Terlebih yang menyasar remaja.
"Para peserta didik merupakan generasi muda yang memiliki kemampuan dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) KLHK Helmi Basalamah di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 29 September 2019.
Materi muatan lingkungan bisa dimulai dengan menghindari penggunaan
styrofoam, mengurangi air minum dalam kemasan, sedotan, dan tas kresek dari plastik sekali pakai. Lingkungan hidup akan semakin terjaga untuk generasi yang akan datang, jika kegiatan ini digalakkan secara konsisten.
"Bila kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dan masif dapat memberikan dampak yang signifikan dalam penyelamatan lingkungan hidup," ujar Helmi.
Helmi menegaskan pemerintah tak dapat bekerja sendiri untuk melindungi sumber daya lingkungan hidup dan kehutanan di Indonesia. Pemerintah perlu partisipasi dari berbagai elemen masyarakat untuk mendukung melindungi alam.
"Kami memerlukan partisipasi dari komponen-komponen masyarakat, dengan demikian diharapkan tercipta Indonesia yang lestari lingkungannya, nyaman, dan aman sebagai tujuan wisata," ujar Helmi.
Salah satu lembaga yang telah menerapkan materi berwawasan lingkungan ialah Lembaga Indonesia Amerika (LIA). KLHK bersama LIA menggelar
EcoFest 2019 yang merupakan program kepedulian lingkungan.
"LIA bisa jadi pintu gerbang untuk komunikasikan isu-isu penting tentang pelestarian lingkungan hidup kepada generasi muda Indonesia yang kursus di 68 gerai di 18 provinsi," ujar Ketua Yayasan LIA Hendardji Soepandji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)