Jakarta: Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1440 Hijriah diawali dengan pemaparan posisi hilal. Pemaparan disampaikan ahli astronomi dari Planetarium Jakarta, Cecep Nurwendaya.
Cecep mengungkapkan hari ini merupakan hari istimewa untuk menentukan 1 Syawal 1440 Hijriah. Pasalnya, hari ini bertepatan dengan 29 Ramadan.
"Kita membahas posisi hilal, hilal itu bagian bulan yang cahaya sangat tipis," kata Cecep di Gedung Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 3 Juni 2019.
Pemerintah menyebar pemantauan hilal di 105 titik di 34 Provinsi. Cecep menyebut pemantauan hilal dilakukan lewat ba'da ghurub atau setelah matahari terbenam dan qobla ghurub atau sebelum matahari terbenam.
"Seluruh Indonesia bagian barat ijtima qobla ghurub, Indonesia tengah WITA qobla dan ba'da, Indonesia timur ba'da ghurub," papar dia.
(Baca juga: PBNU: Satu Syawal 5 Juni)
Cecep mencontohkan pantauan hilal di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Di sana hilal belum terlihat.
Dia bilang berdasarkan penghitungan falak tinggi bulan baru (hilal) di Pelabuhan Ratu, Jawa
Barat setinggi -0,56 derajat atau di bawah ufuk. Hilal masih tergolong muda.
"Hilal tergolong muda karena berusia 40 menit 6 detik. Dan ini muncul sebelum matahari terbenam (qobla ghurub). Kesimpulannya adalah secara astronomis tidak ada referensi apa pun bahwa hilal Syawal 1440 Hijriah, Senin, 3 Juni 2019 dapat teramati dari seluruh wilayah Indonesia," lanjut dia.
Sidang Isbat akan dibuka pukul 18.30 WIB oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Kemudian dilanjutkan dengan penetapan 1 Syawal 1440 H pada pukul 19.00 WIB.
Sidang Isbat ini dihadiri oleh Duta Besar negara-negara Sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, lembaga dan instansi terkait, Anggota Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama, dan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam dan Pondok Pesantren.
Jakarta: Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1440 Hijriah diawali dengan pemaparan posisi hilal. Pemaparan disampaikan ahli astronomi dari Planetarium Jakarta, Cecep Nurwendaya.
Cecep mengungkapkan hari ini merupakan hari istimewa untuk menentukan 1 Syawal 1440 Hijriah. Pasalnya, hari ini bertepatan dengan 29 Ramadan.
"Kita membahas posisi hilal, hilal itu bagian bulan yang cahaya sangat tipis," kata Cecep di Gedung Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 3 Juni 2019.
Pemerintah menyebar pemantauan hilal di 105 titik di 34 Provinsi. Cecep menyebut pemantauan hilal dilakukan lewat ba'da ghurub atau setelah matahari terbenam dan qobla ghurub atau sebelum matahari terbenam.
"Seluruh Indonesia bagian barat ijtima qobla ghurub, Indonesia tengah WITA qobla dan ba'da, Indonesia timur ba'da ghurub," papar dia.
(Baca juga:
PBNU: Satu Syawal 5 Juni)
Cecep mencontohkan pantauan hilal di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Di sana hilal belum terlihat.
Dia bilang berdasarkan penghitungan falak tinggi bulan baru (hilal) di Pelabuhan Ratu, Jawa
Barat setinggi -0,56 derajat atau di bawah ufuk. Hilal masih tergolong muda.
"Hilal tergolong muda karena berusia 40 menit 6 detik. Dan ini muncul sebelum matahari terbenam (qobla ghurub). Kesimpulannya adalah secara astronomis tidak ada referensi apa pun bahwa hilal Syawal 1440 Hijriah, Senin, 3 Juni 2019 dapat teramati dari seluruh wilayah Indonesia," lanjut dia.
Sidang Isbat akan dibuka pukul 18.30 WIB oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. Kemudian dilanjutkan dengan penetapan 1 Syawal 1440 H pada pukul 19.00 WIB.
Sidang Isbat ini dihadiri oleh Duta Besar negara-negara Sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, lembaga dan instansi terkait, Anggota Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama, dan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam dan Pondok Pesantren.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)