medcom.id, Jakarta: Jumlah penyandang tunanetera di Indonesia mulai mengkhawatirkan. Dari tahun ke tahun, penderita akibat penyakit mata itu terus bertambah.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penyandang tunanetra tertinggi ketimbang penyandang disabilitas jenis lainnya. Jumlah penyandang tunanetra terus bertambah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
"Penyandang tunanetra paling tinggi. Di RSCM penyandang tunanetra terus bertambah," kata Khofifah dalam sambutannya di acara diskusi aktual 'Expose Aksi HAM', Hotel Aryaduta, Jalan Tugu Tani, Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2015).
Khofifah menungkapkan, ada 10 - 13 orang setiap bulannya yang mengalami cacat mata atau buta permanen. Penyebabnya, banyak masyarakat yang mengkonsumsi minuman oplosan.
Khofifah mengaku pernah menjumpai anak 16 tahun yang cacat mata karena mengkonsumsi minuman oplosan. Akibat minuman tersebut, mata anak itu buta permanen.
"Masyarakat ke apotek beli alkohol 90 persen terus dicampur dengan minuman ringan. Dampaknya sangat tinggi dan paling parah cacat mata permanen," katanya.
Khofifah berharap masalah disabilitas dapat dicegah dengan memberikan pemenuhan HAM kepada seluruh masyarakat. "Kita harus lakukan pencegahan disabilitas. Saatnya kita ubah gaya hidup," ujarnya.
medcom.id, Jakarta: Jumlah penyandang tunanetera di Indonesia mulai mengkhawatirkan. Dari tahun ke tahun, penderita akibat penyakit mata itu terus bertambah.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penyandang tunanetra tertinggi ketimbang penyandang disabilitas jenis lainnya. Jumlah penyandang tunanetra terus bertambah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
"Penyandang tunanetra paling tinggi. Di RSCM penyandang tunanetra terus bertambah," kata Khofifah dalam sambutannya di acara diskusi aktual 'Expose Aksi HAM', Hotel Aryaduta, Jalan Tugu Tani, Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2015).
Khofifah menungkapkan, ada 10 - 13 orang setiap bulannya yang mengalami cacat mata atau buta permanen. Penyebabnya, banyak masyarakat yang mengkonsumsi minuman oplosan.
Khofifah mengaku pernah menjumpai anak 16 tahun yang cacat mata karena mengkonsumsi minuman oplosan. Akibat minuman tersebut, mata anak itu buta permanen.
"Masyarakat ke apotek beli alkohol 90 persen terus dicampur dengan minuman ringan. Dampaknya sangat tinggi dan paling parah cacat mata permanen," katanya.
Khofifah berharap masalah disabilitas dapat dicegah dengan memberikan pemenuhan HAM kepada seluruh masyarakat. "Kita harus lakukan pencegahan disabilitas. Saatnya kita ubah gaya hidup," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)