medcom.id, Jakarta: Penggunaan masker dapat meminimalkan efek buruk dari polutan yang terhirup oleh paru-paru. Hal itu diungkap Ketua Divisi Penyakit Paru Kerja dan Lingkungan Departemen Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Agus Dwi Susanto, Senin (7/4/2014).
Agus menyarankan masyarakat, terutama yang mengendarai sepeda motor atau angkutan umum untuk senantiasa menggunakan masker dengan kemampuan filtrasi sebanyak 95%-100%.
Beberapa jenis masker yang mempunyai tingkat filtrasi tinggi di antaranya yang mempunyai kode masker N 95, N 100, R 99, dan R 100. Masker jenis itu biasanya dijual di apotek.
Ia menyarakan masker harus langsung dibuang setelah dipakai karena kalau dipakai terus-menerus dan dicuci bisa membuat diamater antarserat melebar. Hal itu mengakibatkan menurunnya kemampuan filtrasi masker tersebut.
"Masker yang dibasahi malah menimbulkan risiko terjadinya infeksi. Karena basah masker menjadi lembap dan kondisi itu membuat kuman mudah hidup," ungkapnya. Beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan akibat masuknya zat-zat berbahaya ke paru-paru antara lain adlaah bronkitis dan asma.
Adapun asap berdampak iritatif terhadap organ tubuh terutama terhadap epitel yang ada di tubuh mulai dari mata, saluran atas dan paru-paru, hidung. Dampak yang terlihat di antaranya adalah mata merah, mata berair, hidung berlendir, nyeri tenggorokan, dahak banyak, peradangan di saluran napas atau infeksi. Kalau tanda-tanda di atas berlanjut, ada risiko terjadi infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
medcom.id, Jakarta: Penggunaan masker dapat meminimalkan efek buruk dari polutan yang terhirup oleh paru-paru. Hal itu diungkap Ketua Divisi Penyakit Paru Kerja dan Lingkungan Departemen Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Agus Dwi Susanto, Senin (7/4/2014).
Agus menyarankan masyarakat, terutama yang mengendarai sepeda motor atau angkutan umum untuk senantiasa menggunakan masker dengan kemampuan filtrasi sebanyak 95%-100%.
Beberapa jenis masker yang mempunyai tingkat filtrasi tinggi di antaranya yang mempunyai kode masker N 95, N 100, R 99, dan R 100. Masker jenis itu biasanya dijual di apotek.
Ia menyarakan masker harus langsung dibuang setelah dipakai karena kalau dipakai terus-menerus dan dicuci bisa membuat diamater antarserat melebar. Hal itu mengakibatkan menurunnya kemampuan filtrasi masker tersebut.
"Masker yang dibasahi malah menimbulkan risiko terjadinya infeksi. Karena basah masker menjadi lembap dan kondisi itu membuat kuman mudah hidup," ungkapnya. Beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan akibat masuknya zat-zat berbahaya ke paru-paru antara lain adlaah bronkitis dan asma.
Adapun asap berdampak iritatif terhadap organ tubuh terutama terhadap epitel yang ada di tubuh mulai dari mata, saluran atas dan paru-paru, hidung. Dampak yang terlihat di antaranya adalah mata merah, mata berair, hidung berlendir, nyeri tenggorokan, dahak banyak, peradangan di saluran napas atau infeksi. Kalau tanda-tanda di atas berlanjut, ada risiko terjadi infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)