Ilustrasi. (ANTARA/Nyoman Budhiana)
Ilustrasi. (ANTARA/Nyoman Budhiana)

Dampak Buruk Komplikasi Campak dan Rubella

01 Agustus 2017 13:39
medcom.id, Jakarta: Selama Agustus dan September 2017, pemerintah menggelar imunisasi khusus campak dan rubella (measles-rubella) di seluruh wilayah di Indonesia. Anak-anak usia 9 bulan sampai 15 tahun menjadi sasaran utama pemberian imunisasi ini. 
 
"Imunisasi rubella yang diadakan ini untuk memutus mata rantai penularan. Karena rubella ini yang sering mengenai anak-anak usia 9 bulan hingga 15 tahun," ujar Sekjen Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah, dalam Selamat Pagi Indonesia, Selasa 1 Agustus 2017.
 
Piprim mengatakan umumnya orang lebih dulu mengenal campak, infeksi virus yang ditandai demam tinggi dengan ruam dan bintik-bintik merah di tubuh. Sementara rubella gejalanya lebih ringan daripada campak.

Meski oleh sebagian besar orang dianggap biasa, komplikasi dari infeksi campak dan rubella harus menjadi perhatian serius.
 
Pimprim menyebut kompilkasi campak dapat menyebabkan radang otak, cacat permanen bahkan radang paru-paru. Sementara rubella akan menunjukkan ancaman terbesarnya pada ibu-ibu yang tengah hamil muda. 
 
"Rubella pada anak enggak terlalu berat, mirip campak tapi lebih rungan. Yang kita takutkan kalau anak sakit rubella menulari ibu yang sedang hamil muda bahayanya adalah 90 persen ibu hamil muda yang tertular rubella janinnya bisa cacat," ungkap Piprim.
 
Menurut Piprim, campak rubella mudah menulari manusia. Penularannya bisa lewat batuk maupun bersin yang terlempar ke udara, berbagi makanan dengan peralatan yang sama dengan penderita atau melalui benda yang terkontaminasi rubella.
 
Rubella bisa menyerang anak-anak dan dewasa. Penderita pada anak cenderung mengalami gejala yang lebih ringan daripada dewasa, tetapi ada juga penderita rubella yang tak mengalami gejala apapun namun tetap dapat menularkan rubella. Penyakit ini membutuhkan waktu 14-21 hari untuk menunjukan gejala.
 
Gejala-gejala yang ditimbulkan di antaranya, demam, sakit kepala, hidung tersumbat atau beringus, tak nafsu makan, iritasi ringan pada mata, pembengkakan kelenjar limfa pada telinga dan leher, ruam atau bintik kemerahan, dan nyeri pada sendi.
 
Piprim menambahkan imunisasi campak dan rubella wajib bagi semua anak tak memandang status imunisasi sebelumnya. Khusus untuk anak dengan immunocompromised atau daya kekebalan menurun dan penyakit seperti HIV, kanker atau anak sakit berat, pemberian imunisasi campak rubella harus dikonsultasikan lebih dulu oleh dokter.
 
"Selama anak sehat, apapun status imunisasinya dia harus mendapatkan imunisasi campak rubella," jelas Piprim.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan