medcom.id, Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan inspeksi mendadak ujian nasional (UN) 2015 di Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB-B) Tunarungu Negeri 1 Jakarta. Dia memantau kesiapan sekolah juga siswa untuk mengikuti UN.
"Saya di sini melihat dan ikut mendoakan agar adik-adik dapat mengerjakan UN dengan baik," kata Anies dibantu guru menyampaikan pesan menggunakan bahasa isyarat di depan kelas, Jalan Pertanian Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (13/4/2015) pagi.
Kedatangan Anies ke SMLB Negeri 1 Jakarta untuk memastikan persiapan UN untuk anak-anak berkebutuhan khusus tercukupi. "Di sini saya melihat, ingin memastikan hal-hal untuk mengikuti UN bagi anak-anak berkebutuhan khusus juga cukup," tutur Anies.
Anies tak ingin siswa berkebutuhan khusus dinomorduakan. "Pesan utamanya tidak ada anak yang dinomorduakan. Ini bukan sebagai cacat, tetapi sebagai kebutuhan khusus. Mereka memiliki cita-cita dan memiliki kehidupan yang mandiri," jelasnya.
SMLB Negeri 1 Jakarta mengikutsertakan 10 siswa menengah atas dalam UN 2015. SMLB ini masih melangsungkan ujian menggunakan sistem manual atau paper based test (PBT). Sekolah menggunakan bel lampu untuk memudahkan siswanya dalam mengetahui sisa waktu ujian.
medcom.id, Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan inspeksi mendadak ujian nasional (UN) 2015 di Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB-B) Tunarungu Negeri 1 Jakarta. Dia memantau kesiapan sekolah juga siswa untuk mengikuti UN.
"Saya di sini melihat dan ikut mendoakan agar adik-adik dapat mengerjakan UN dengan baik," kata Anies dibantu guru menyampaikan pesan menggunakan bahasa isyarat di depan kelas, Jalan Pertanian Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (13/4/2015) pagi.
Kedatangan Anies ke SMLB Negeri 1 Jakarta untuk memastikan persiapan UN untuk anak-anak berkebutuhan khusus tercukupi. "Di sini saya melihat, ingin memastikan hal-hal untuk mengikuti UN bagi anak-anak berkebutuhan khusus juga cukup," tutur Anies.
Anies tak ingin siswa berkebutuhan khusus dinomorduakan. "Pesan utamanya tidak ada anak yang dinomorduakan. Ini bukan sebagai cacat, tetapi sebagai kebutuhan khusus. Mereka memiliki cita-cita dan memiliki kehidupan yang mandiri," jelasnya.
SMLB Negeri 1 Jakarta mengikutsertakan 10 siswa menengah atas dalam UN 2015. SMLB ini masih melangsungkan ujian menggunakan sistem manual atau
paper based test (PBT).
Sekolah menggunakan bel lampu untuk memudahkan siswanya dalam mengetahui sisa waktu ujian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)