medcom.id, Jakarta: Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saefuddin berharap kegiatan Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis ( MHQH) mampu membangkitkan motivasi generasi muda muslim di Indonesia sebagai penerus misi Rasul yang mewarisi Islam rahmatan lil’alamin atau rahmat bagi semesta.
Hal tersebut ditegaskan Menag saat menutup acara MHQH Nasional dan ASEAN Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Al Su’ud ke IV di Gedung Kemenag, Jakarta, Rabu (11/03) .
Turut hadir dalam acara tersebut Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Mustafa Ibrahim Al Mubarak, para duta besar negara-negara Islam, Dirjen Bimas Islam Machasin, Dirjen Bimas Katolik Eusabius Binsasi, Dirjen Bimas Buddha Dasikin, dan Kabalitbang dan Diklat Abdurahman Mas’oed.
MHQH merupakan acara rutin yang digelar setiap tahun atas prakarsa Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Al Su'ud sekaligus salah satu upaya memperkuat hubungan Indonesia dan Arab Saudi.
"Kegiatan ini tentu menjadi upaya meningkatkan hubungan baik kedua negara yang telah terjalin lama serta lebih khusus dapat membangkitkan semangat keagamaan untuk mencintai dan mengamalkan Alquran," kata Menag.
Lebih lanjut, mantan Wakil Ketua MPR RI ini menegaskan Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis sebagai wujud mengembangkan dakwah, tarbiyah, dan ukhuwah, serta mempererat hubungan persahabatan kerja sama Indonesia dengan Arab Saudi dalam Bidang Pendidikan Agama dan Budaya.
"Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis amat bermanfaat dalam rangka memelihara kecintaan umat kepada Alquran dan Hadis, serta menumbuhkan kesadaran kita dalam menggali hikmah yang terkandung didalamnya sebagai inspirasi membangun masa depan umat islam yang lebih baik," kata Menag.
Dikatakan, umat Islam dapat kembali meraih kembali puncak-puncak gemilangan peradaban di abad-abad mendatang, seperti kejayaan di masa lampau jika kita benar-benar kembali kepada Alquran dan Hadis.
Ia mengulas telah banyak pakar berpendapat penyebab kemunduran umat Islam salah satunya akibat umat meninggalkan Alquran.
Dijelaskan, Alquran sebagai petunjuk bagi manusia telah menjelaskan tentang perkara yang nyata di dunia maupun perkara yang gaib di akherat.
Sains dan Ilmu, menurut Menag, merupakan pegetahuan yang salah satu isinya pokoknya terkandung dalam kitab suci Alquran. Bahkan, tambah Menag, Allah SWT telah meletakan garis-garis besar sains dan ilmu pengetahuan dalam Alquran.
Dirjen Bimas Islam Machasin mengatakan antusiasme masyarakat untuk mengikuti MHQH terbilang tinggi. Pada 2014, kompetisi diikuti oleh 175 peserta setelah diseleksi dari 500 peminat dari 19 provinsi, 53 kabupaten atau kota dan 58 perguruan tinggi dan pondok pesantren.
Untuk MHQH tingkat ASEAN dan Pasifik, diikuti sejumlah negara dengan dua ratusan peserta setiap tahunnya.
medcom.id, Jakarta: Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saefuddin berharap kegiatan Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis ( MHQH) mampu membangkitkan motivasi generasi muda muslim di Indonesia sebagai penerus misi Rasul yang mewarisi Islam
rahmatan lil’alamin atau rahmat bagi semesta.
Hal tersebut ditegaskan Menag saat menutup acara MHQH Nasional dan ASEAN Pangeran Sultan Bin Abdul Aziz Al Su’ud ke IV di Gedung Kemenag, Jakarta, Rabu (11/03) .
Turut hadir dalam acara tersebut Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Mustafa Ibrahim Al Mubarak, para duta besar negara-negara Islam, Dirjen Bimas Islam Machasin, Dirjen Bimas Katolik Eusabius Binsasi, Dirjen Bimas Buddha Dasikin, dan Kabalitbang dan Diklat Abdurahman Mas’oed.
MHQH merupakan acara rutin yang digelar setiap tahun atas prakarsa Pangeran Sultan bin Abdul Aziz Al Su'ud sekaligus salah satu upaya memperkuat hubungan Indonesia dan Arab Saudi.
"Kegiatan ini tentu menjadi upaya meningkatkan hubungan baik kedua negara yang telah terjalin lama serta lebih khusus dapat membangkitkan semangat keagamaan untuk mencintai dan mengamalkan Alquran," kata Menag.
Lebih lanjut, mantan Wakil Ketua MPR RI ini menegaskan Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis sebagai wujud mengembangkan dakwah, tarbiyah, dan ukhuwah, serta mempererat hubungan persahabatan kerja sama Indonesia dengan Arab Saudi dalam Bidang Pendidikan Agama dan Budaya.
"Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadis amat bermanfaat dalam rangka memelihara kecintaan umat kepada Alquran dan Hadis, serta menumbuhkan kesadaran kita dalam menggali hikmah yang terkandung didalamnya sebagai inspirasi membangun masa depan umat islam yang lebih baik," kata Menag.
Dikatakan, umat Islam dapat kembali meraih kembali puncak-puncak gemilangan peradaban di abad-abad mendatang, seperti kejayaan di masa lampau jika kita benar-benar kembali kepada Alquran dan Hadis.
Ia mengulas telah banyak pakar berpendapat penyebab kemunduran umat Islam salah satunya akibat umat meninggalkan Alquran.
Dijelaskan, Alquran sebagai petunjuk bagi manusia telah menjelaskan tentang perkara yang nyata di dunia maupun perkara yang gaib di akherat.
Sains dan Ilmu, menurut Menag, merupakan pegetahuan yang salah satu isinya pokoknya terkandung dalam kitab suci Alquran. Bahkan, tambah Menag, Allah SWT telah meletakan garis-garis besar sains dan ilmu pengetahuan dalam Alquran.
Dirjen Bimas Islam Machasin mengatakan antusiasme masyarakat untuk mengikuti MHQH terbilang tinggi. Pada 2014, kompetisi diikuti oleh 175 peserta setelah diseleksi dari 500 peminat dari 19 provinsi, 53 kabupaten atau kota dan 58 perguruan tinggi dan pondok pesantren.
Untuk MHQH tingkat ASEAN dan Pasifik, diikuti sejumlah negara dengan dua ratusan peserta setiap tahunnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADF)