medcom.id, Pangkalan Bun: Badan SAR Nasional (Basarnas) melibatkan 20 penyelam profesional untuk mencari korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 sekaligus mengevakuasi ekor pesawat yang telah ditemukan dari dasar laut. Tim pertama terdiri dari 10 orang yang berasal dari Jakarta, sementara tim kedua terdiri dari 10 orang yang berasal dari Lombok dan Kalimantan.
10 penyelam yang diminta Basarnas membantu proses pencarian dan evakuasi ini merupakan instruktur menyelam atau diving yang telah berpengalaman menyelam di setiap bencana banjir ataupun peristiwa kapal tenggelam di Indonesia.
Komandan Regu I Indonesia Diver Ebram Harimurti mengatakan, timnya akan bekerja membantu Basarnas mencari jenazah ataupun serpihan pesawat AirAsia QZ8501 selama satu minggu.
"Kami akan bekerja selama satu minggu, minimal dalam sehari kami akan berupaya menyelam setidaknya empat kali ke titik ekor ataupun badan pesawat yang sudah dipastikan Basarnas," ujarnya di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Jumat (9/1/2015).
Meski sudah berpengalaman menyelam di bencana banjir atau kapal tenggelam, namun Ebram mengakui, proses penyelamatan jenazah ataupun barang-barang pesawat adalah yang pertama kali dilakukan mereka. Karenanya, tim penyelam mendapatkan arahan langsung dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama TNI Al khususnya untuk proses mengangkat kotak hitam atau black box.
Sebelum terjun ke dasar laut yang menjadi lokasi ekor pesawat, tim penyelam sempat melakukan simulasi di sebuah pesawat untuk mengetahui posisi pasti black box yang disebut berada di bagian ekor pesawat.
"Kami juga sudah melakukan simulasi di pesawat sejenis AirAsia. Pesawatnya kan buatan airbus, jadi kami ditunjukkan letak black box dan cara mengangkat Jenazah yang masih terjebak di badan pesawat. Kami siap beraksi," kata instruktur menyelam NAUI (National Association of Underwater Instructors) ini.
Dia mengatakan pihak Basarnas telah mendeteksi benda yang dimungkinkan badan pesawat dan banyak penumpang AirAsia QZ8501, sehingga 10 penyelam pertama nantinya akan langsung melakukan penyelaman untuk memastikan deteksi tersebut.
medcom.id, Pangkalan Bun: Badan SAR Nasional (Basarnas) melibatkan 20 penyelam profesional untuk mencari korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 sekaligus mengevakuasi ekor pesawat yang telah ditemukan dari dasar laut. Tim pertama terdiri dari 10 orang yang berasal dari Jakarta, sementara tim kedua terdiri dari 10 orang yang berasal dari Lombok dan Kalimantan.
10 penyelam yang diminta Basarnas membantu proses pencarian dan evakuasi ini merupakan instruktur menyelam atau
diving yang telah berpengalaman menyelam di setiap bencana banjir ataupun peristiwa kapal tenggelam di Indonesia.
Komandan Regu I Indonesia Diver Ebram Harimurti mengatakan, timnya akan bekerja membantu Basarnas mencari jenazah ataupun serpihan pesawat AirAsia QZ8501 selama satu minggu.
"Kami akan bekerja selama satu minggu, minimal dalam sehari kami akan berupaya menyelam setidaknya empat kali ke titik ekor ataupun badan pesawat yang sudah dipastikan Basarnas," ujarnya di Pangkalan Udara Iskandar, Pangkalan Bun, Jumat (9/1/2015).
Meski sudah berpengalaman menyelam di bencana banjir atau kapal tenggelam, namun Ebram mengakui, proses penyelamatan jenazah ataupun barang-barang pesawat adalah yang pertama kali dilakukan mereka. Karenanya, tim penyelam mendapatkan arahan langsung dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama TNI Al khususnya untuk proses mengangkat kotak hitam atau
black box.
Sebelum terjun ke dasar laut yang menjadi lokasi ekor pesawat, tim penyelam sempat melakukan simulasi di sebuah pesawat untuk mengetahui posisi pasti
black box yang disebut berada di bagian ekor pesawat.
"Kami juga sudah melakukan simulasi di pesawat sejenis AirAsia. Pesawatnya kan buatan airbus, jadi kami ditunjukkan letak
black box dan cara mengangkat Jenazah yang masih terjebak di badan pesawat. Kami siap beraksi," kata instruktur menyelam NAUI (National Association of Underwater Instructors) ini.
Dia mengatakan pihak Basarnas telah mendeteksi benda yang dimungkinkan badan pesawat dan banyak penumpang AirAsia QZ8501, sehingga 10 penyelam pertama nantinya akan langsung melakukan penyelaman untuk memastikan deteksi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)