Petugas kesehatan memperlihatkan Rapid Diagnosis Test di Dinas Kesehatan Propinsi Papua. RDT adalah alat tes malaria untuk mengetahui seseorang terkena gejala malaria tanpa dibawa ke lab. Foto: Antara/Anang Budiono
Petugas kesehatan memperlihatkan Rapid Diagnosis Test di Dinas Kesehatan Propinsi Papua. RDT adalah alat tes malaria untuk mengetahui seseorang terkena gejala malaria tanpa dibawa ke lab. Foto: Antara/Anang Budiono

Malaria di Indonesia Timur Mengkhawatirkan

Anindya Legia Putri • 31 Maret 2017 16:54
medcom.id, Jakarta: Wilayah timur Indonesia masih menjadi derah endemik tinggi malaria. Akibatnya, kualitas sumber daya manusia di wilayah itu menurun.
 
Data Kementerian Kesehatan menyebutkan,  NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua menjadi wilayah yang paling parah. Pencapaian eliminasi malaria di wilayah itu 0 persen.
 
Provinsi dengan eliminasi malaria di bawah 30% adalah Jambi, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Kalimantan Utara.
 
Provinsi DKI Jakarta dan Bali sudah 100 persen terbebas dari malaria. Provinsi lain yang pencapaian eliminasinya di atas 80% ialah Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Sumatera Barat. Sementara, eliminasi malaria di Provinsi Aceh, Bangka Belitung, dan Banten mencapai 70%.
 
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, Vensya Sitohang, mengatakan, rendahnya kesadaran masyarakat menjadi penyebab tingginya kasus malaria di wilayah Indonesia timur.
 
"Salah satu penyebab endemik di wilayah timur adalah tambang liar. Pertambangan tidak terkontrol, ditinggal, tidak terdata dan tidak bisa dijamah. ini juga jadi fokus kami," kata Vensya saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jumat 31 Maret 2017.
 
Vensya mengimbau pemda kota dan provinsi mengalokasikan anggaran untuk mengatasi penyakit mematikan itu. Sebab, Kementerian Kesehatan tak bisa sendiri memberantas penyakit Malaria
 
Selain obat, Kementerian Kesehatan akan melaksanakan program penggantian 3 juta kelambu di wilayah timur pada Agustus 2017. "Kelambu ada masanya. Jadi kami ganti tiga tahun sekali," katanya.
 
Saat ini baru 247 kabupaten yang sudah tereliminasi malaria. Berdasarkan road map Kementerian Kesehatan, Indonesia ditargetkan bebas malaria pada 2030.
 
"Kita mempersiapkan eliminasi malaria untuk seluruh kabupaten kota itu pada tahun 2025. Syaratnya banyak dan panjang. Penilaian nya pun banyak. Sehingga pada 2027 Indonesia sudah terbebas malaria, dan 2030 pihak internasional sudah mengakui bahwa negara kita bebas malaria," ujarnya.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan