medcom.id, Jakarta: Ketua DPR RI Setya Novanto mengutuk teror dengan senjata tajam di kawasan wisata Jembatan Westminster, pusat kota London, Inggris, Rabu 22 Maret 2017.
"Saya mengecam aksi tidak berperikemuanisaan seperti ini. Aksi teror ini merupakan tindakan di luar akal sehat dan jauh dari nilai-nilai keagamaan," kata Setya Novanto di Jakarta, seperti dilansir Antara, Kamis 23 Maret 2017.
Menurut Novanto, informasi yang diterimanya, pelaku diduga berasal dari kelompok radikal yang melakukan aksi teror menggunakan mobil dengan menabrak para pejalan kaki. Lalu, pelaku menabrakkan diri ke pagar komplek Gedung Parlemen Inggris dan menikam seorang petugas kepolisian yang bertugas di sekitar lokasi.
Data sementara tercatat, aksi itu menewaskan empat orang warga dan melukai sedikitnya 40 orang lainnya.
"Saya meminta agar peristiwa ini tidak dikaitkan dengan sentimen keagamaan," kata dia.
Menurut Novanto, sentimen keagamaan seharusnya mengarah pada kehidupan damai dan harmonis.
Aksi teroris di London ini, kata dia, ulah segelintir orang yang tidak bertanggung jawab, yang memiliki pemikiran radikal dan jauh dari nilai-nilai agama. "Sekali lagi tidak ada agama yang mengajarkan cara atau aksi kekerasan seperti ini," katanya.
Baca: Korban Tewas Serangan di London menjadi 5 Orang
Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, aksi teror di London adalah bentuk teror yang ditujukan kepada seluruh masyarakat dunia. Masyarakat dunia, kata dia, tentu mengecam perbuatan keji ini karena apa
pun alasannya, kekerasan bukanlah solusi penyelesaian masalah.
"Kekerasan tak pernah menjadi pilihan sebuah agama untuk menjalankan ajaran dan mencapai misi," katanya.
Aksi teror di London ini, lanjut Novanto, membuktikan mereka ada. Sehingga, masyarakat sepatutnya mendukung upaya aparat internasional memerangi terorisme.
Novanto juga mengimbau agar warga negara Indonesia, khususnya yang berada di sekitar lokasi, untuk tidak panik, apalagi terpancing.
"Sudah kewajiban kita sebagai anak bangsa untuk turut menjaga keharmonisan, kerukunan umat beragama, serta perdamaian dunia," katanya.
medcom.id, Jakarta: Ketua DPR RI Setya Novanto mengutuk teror dengan senjata tajam di kawasan wisata Jembatan Westminster, pusat kota London, Inggris, Rabu 22 Maret 2017.
"Saya mengecam aksi tidak berperikemuanisaan seperti ini. Aksi teror ini merupakan tindakan di luar akal sehat dan jauh dari nilai-nilai keagamaan," kata Setya Novanto di Jakarta, seperti dilansir
Antara, Kamis 23 Maret 2017.
Menurut Novanto, informasi yang diterimanya, pelaku diduga berasal dari kelompok radikal yang melakukan aksi teror menggunakan mobil dengan menabrak para pejalan kaki. Lalu, pelaku menabrakkan diri ke pagar komplek Gedung Parlemen Inggris dan menikam seorang petugas kepolisian yang bertugas di sekitar lokasi.
Data sementara tercatat, aksi itu menewaskan empat orang warga dan melukai sedikitnya 40 orang lainnya.
"Saya meminta agar peristiwa ini tidak dikaitkan dengan sentimen keagamaan," kata dia.
Menurut Novanto, sentimen keagamaan seharusnya mengarah pada kehidupan damai dan harmonis.
Aksi teroris di London ini, kata dia, ulah segelintir orang yang tidak bertanggung jawab, yang memiliki pemikiran radikal dan jauh dari nilai-nilai agama. "Sekali lagi tidak ada agama yang mengajarkan cara atau aksi kekerasan seperti ini," katanya.
Baca:
Korban Tewas Serangan di London menjadi 5 Orang
Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, aksi teror di London adalah bentuk teror yang ditujukan kepada seluruh masyarakat dunia. Masyarakat dunia, kata dia, tentu mengecam perbuatan keji ini karena apa
pun alasannya, kekerasan bukanlah solusi penyelesaian masalah.
"Kekerasan tak pernah menjadi pilihan sebuah agama untuk menjalankan ajaran dan mencapai misi," katanya.
Aksi teror di London ini, lanjut Novanto, membuktikan mereka ada. Sehingga, masyarakat sepatutnya mendukung upaya aparat internasional memerangi terorisme.
Novanto juga mengimbau agar warga negara Indonesia, khususnya yang berada di sekitar lokasi, untuk tidak panik, apalagi terpancing.
"Sudah kewajiban kita sebagai anak bangsa untuk turut menjaga keharmonisan, kerukunan umat beragama, serta perdamaian dunia," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)