MV Caledonian Sky kandas di Raja Ampat. AFP Photo/Ruben Sauyai
MV Caledonian Sky kandas di Raja Ampat. AFP Photo/Ruben Sauyai

Pengunjung Raja Ampat Seharusnya Naik Kapal Kecil

15 Maret 2017 15:52
Metrotvnewws.com, Jakarta: Kedatangan Caledonian Sky, kapal pesiar asal Inggris, ke Raja Ampat berujung petaka, terumbu karang di sana rusak. Ini jadi pelajaran, ke depan, seharusnya pengunjung ke Raja Ampat menumpang kapal kecil.
 
Kementerian Kelautan dan Perikanan akan mengevaluasi izin kapal yang ingin masuk ke kawasan konservasi Raja Ampat. Kerusakan terumbu karang karena kapal kandas jangan sampai terulang.
 
Ke depan, pemerintah tidak akan mengizinkan semua kapal masuk kawasan konservasi Raja Ampat untuk menghindari kerusakan karang. "Saya akan pastikan detail yang boleh dan tidak apa saja," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Brahmantya Satyamurti Poerwadi di Jakarta, Rabu 15 Maret 2017.

Klik: Pemerintah Pastikan Gugat Kapal Asing Perusak Karang Raja Ampat
 
Brahmantya mendapakan keterangan, Caledonian Sky masuk Raja Ampat setelah memperoleh perizinan dari syahbandar di Pelabuhan Jayapura. Menurut Brahmantya, kapal sebesar Caledonian Sky seharusnya berlabuh saja di Pelabuhan Sorong.
 
Selanjutnya, ujar dia, para penumpang yang ingin ke kawasan konservasi Raja Ampat menumpang kapal kecil.
 
Dia menginginkan ke depan, aturan terkait masuknya kapal ke kawasan konservasi Raja Ampat tegas dan jelas. Misalnya, kapal yang bisa masuk ke Raja Ampat hanya yang memiliki rute tetap keluar masuk kawasan itu.
 
Caledonian Sky kandas di Raja Ampat pada Sabtu 4 Maret. Kerusakan yang ditimbulkan luar biasa.
Investigasi awal pemerintah setempat menunjukkan bahwa terumbu karang yang rusak luasnya mencapai sekitar 1.600 meter persegi.
 
Parahnya, terumbu karang yang rusak itu berada tepat di jantung Raja Ampat, sebuah pusat keanekaragaman hayati laut. Anggota Komisi IV DPR Rahmad Handoyo menginginkan kasus ini segera diusut tuntas. "Mengapa kapal pesiar itu sampai kandas di perairan yang dangkal," kata Rahmad Handoyo. (Antara)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan