medcom.id, Madinah: Cuaca terik di Madinah menuntut jamaah calon haji Indonesia memperhatikan kesehatannya. Asupan air yang cukup menjadi penting agar mereka terhindar dari dehidrasi dan dimensia. Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Madinah mencatat dua orang jamaah calon haji mengalami dimensia.
Kejadian ini diawali saat keduanya kelelahan dan kekurangan asupan mineral. Jamaah pertama berasal dari Banyumas, Jawa Tengah. Pria 69 tahun itu dibawa ke BPHI Madinah dari Hotel Anwar Al-Zahra dengan menggunakan ambulans. Sesampainya di BPHI, dia nampak gelisah dan selalu meminta pulang.
Sang istri yang mendampingi kebingungan. Ia meminta suaminya beristighfar dan banyak minum air putih. “Bapak sudah kelihatan gelisah saat tiba di sini,” katanya kepada MCH di Madinah, Selasa (25/8/2015).
“Sebelum berangkat, bapak sudah yakin dan menetapkan hati untuk berangkat ke Tanah Suci. Bahkan bapak yang paling semangat. Bapak mulai meminta pulang saat berada di atas pesawat menuju Madinah, dan setelah turun dari pesawat juga meminta pulang sampai saat ini,” tutur sang istri.
Dokter Kahrir Pabe Patangai dari BPHI Madinah mengatakan, pasiennya itu mengalami gangguan depresi akibat kelelahan, kekurangan asupan mineral, dan pikiran yang bermacam-macam. Karena itu, tindakan pertama yang dilakukan adalah memberikan injeksi penenang agar pasien bisa beristirahat terlebih dahulu.
Hal yang sama juga dialami jamaah calon haji lainnya, seorang nenek berusia 64 tahun asal Balikpapan, Kalimantan Timur. Sang nenek juga selalu meminta pulang, bahkan mengatakan kalau rumahnya hanya berada di belakang kantor BPHI. “Tolong antar saya pulang, buka pintunya,” pintanya kepada perawat yang menjaganya.
“Tolong saya diantar pulang. Anak saya di rumah tidak ada teman,” pintanya lagi dengan bahasa daerahnya.
Dokter ahli penyakit jiwa yang bertugas di BPHI Madinah, Aan Susianti menerangkan, kalau sang nenek terserang dimensia tahap awal, kategori sedang, serta dehidrasi. Kurangnya asupan air mengakibatkan sang nenek kehilangan konsentrasi yang berakibat pada menurunnya fungsi sistem sel-sel tubuhnya.
Terhadap pasien dengan gejala seperti itu, Aan mengatakan BPHI sudah memiliki standar prosedur penanganan berupa pemeriksaan status mental mini (The Mini Mental State Examination atau MMSE). Setelah diukur, tingkat MMSE sang nenek adalah 19. “Ini kategori demensia sedang,” kata Aan.
Menghadapi teriknya panas di Arab Saudi, khususnya di Madinah dan Makkah, jamaah haji Indonesia diminta untuk membiasakan minum air Zamzam dan memakan buah Kurma. Sekiranya tidak ada air Zamzam, jamaah diimbau agar memperbanyak minum air putih. (MCH)
medcom.id, Madinah: Cuaca terik di Madinah menuntut jamaah calon haji Indonesia memperhatikan kesehatannya. Asupan air yang cukup menjadi penting agar mereka terhindar dari dehidrasi dan dimensia. Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Madinah mencatat dua orang jamaah calon haji mengalami dimensia.
Kejadian ini diawali saat keduanya kelelahan dan kekurangan asupan mineral. Jamaah pertama berasal dari Banyumas, Jawa Tengah. Pria 69 tahun itu dibawa ke BPHI Madinah dari Hotel Anwar Al-Zahra dengan menggunakan ambulans. Sesampainya di BPHI, dia nampak gelisah dan selalu meminta pulang.
Sang istri yang mendampingi kebingungan. Ia meminta suaminya beristighfar dan banyak minum air putih. “Bapak sudah kelihatan gelisah saat tiba di sini,” katanya kepada MCH di Madinah, Selasa (25/8/2015).
“Sebelum berangkat, bapak sudah yakin dan menetapkan hati untuk berangkat ke Tanah Suci. Bahkan bapak yang paling semangat. Bapak mulai meminta pulang saat berada di atas pesawat menuju Madinah, dan setelah turun dari pesawat juga meminta pulang sampai saat ini,” tutur sang istri.
Dokter Kahrir Pabe Patangai dari BPHI Madinah mengatakan, pasiennya itu mengalami gangguan depresi akibat kelelahan, kekurangan asupan mineral, dan pikiran yang bermacam-macam. Karena itu, tindakan pertama yang dilakukan adalah memberikan injeksi penenang agar pasien bisa beristirahat terlebih dahulu.
Hal yang sama juga dialami jamaah calon haji lainnya, seorang nenek berusia 64 tahun asal Balikpapan, Kalimantan Timur. Sang nenek juga selalu meminta pulang, bahkan mengatakan kalau rumahnya hanya berada di belakang kantor BPHI. “Tolong antar saya pulang, buka pintunya,” pintanya kepada perawat yang menjaganya.
“Tolong saya diantar pulang. Anak saya di rumah tidak ada teman,” pintanya lagi dengan bahasa daerahnya.
Dokter ahli penyakit jiwa yang bertugas di BPHI Madinah, Aan Susianti menerangkan, kalau sang nenek terserang dimensia tahap awal, kategori sedang, serta dehidrasi. Kurangnya asupan air mengakibatkan sang nenek kehilangan konsentrasi yang berakibat pada menurunnya fungsi sistem sel-sel tubuhnya.
Terhadap pasien dengan gejala seperti itu, Aan mengatakan BPHI sudah memiliki standar prosedur penanganan berupa pemeriksaan status mental mini (The Mini Mental State Examination atau MMSE). Setelah diukur, tingkat MMSE sang nenek adalah 19. “Ini kategori demensia sedang,” kata Aan.
Menghadapi teriknya panas di Arab Saudi, khususnya di Madinah dan Makkah, jamaah haji Indonesia diminta untuk membiasakan minum air Zamzam dan memakan buah Kurma. Sekiranya tidak ada air Zamzam, jamaah diimbau agar memperbanyak minum air putih. (MCH)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)