medcom.id, Jakarta: Proses pencarian dan evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 masih terkendala cuaca. Hari ini wilayah di sekitar lokasi pencarian diperkirakan hujan sepanjang hari. Potensi hujan dari ringan sampai sedang.
Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG Syamsul Huda mengatakan, cuaca di Teluk Kumai berpotensi hujan ringan sampai sedang. "Selatan Teluk Kumai diliputi awan rendah dan sedang sehingga berpotensi hujan ringan sampai sedang," ujar Huda dalam dialog di Metro TV di Jakarta, Kamis (1/1/2015).
Sementara itu, di Selat Karimata diperkirakan akan diguyur hujan lebat pada siang hari. "Selat Karimata diliputi awan rendah dan tinggi. Berpotensi hujan lebat terutama di sebelah barat Pontianak dan selatan Bangka Belitung," jelas Huda.
Sedangkan tinggi gelombang di sekitar tempat pencarian diperkirakan mencapai 2-3 meter. "Arah arus ke timur dengan kecepatan 30-40 cm per detik. Semoga walaupun gelombang tinggi, tapi masih bisa membantu di lapangan," tutur Huda.
BMKG memprediksi arah angin dan gelombang masih terus tinggi hingga satu dan dua hari ke depan. Ini diperkirakan akan kembali menghambat proses pencarian dan evakuasi puing serta jenazah AirAsia QZ8501.
Seperti diberitakan, setelah tiga hari dicari atau persisnya pada Selasa (30/12/2014), tim SAR menemukan sejumlah puing dan jenazah pada jarak 105 mil laut dari Pangkalan Bun, Kalimantan tengah. Puing dan jenazah itu dipastikan dari AirAsia QZ8501.
AirAsia QZ8501 tiba-tiba raib dari radar di atas perairan antara Pulau Belitung dan Pulau Kalimantan, saat terbang dari Bandara Juanda, Sidoarjo, menuju Singapura, Minggu (28/12/2014) tepat jam 06.18. Burung besi itu berangkat dari Surabaya, pukul 05.36.
Pesawat mengangkut 155 penumpang, terdiri dari 137 penumpang dewasa, 17 anak-anak, dan 1 bayi plus dua pilot, empat pramugari, serta satu teknis. Total ada 162 orang di dalam pesawat.
Tujuh dari 155 penumpang diketahui warga asing, masing-masing tiga dari Korea Selatan, satu asal Singapura, satu asal Inggris, satu asal Malaysia, dan seorang first officer asal Perancis.
medcom.id, Jakarta: Proses pencarian dan evakuasi korban pesawat AirAsia QZ8501 masih terkendala cuaca. Hari ini wilayah di sekitar lokasi pencarian diperkirakan hujan sepanjang hari. Potensi hujan dari ringan sampai sedang.
Kepala Pusat Meteorologi Penerbangan BMKG Syamsul Huda mengatakan, cuaca di Teluk Kumai berpotensi hujan ringan sampai sedang. "Selatan Teluk Kumai diliputi awan rendah dan sedang sehingga berpotensi hujan ringan sampai sedang," ujar Huda dalam dialog di
Metro TV di Jakarta, Kamis (1/1/2015).
Sementara itu, di Selat Karimata diperkirakan akan diguyur hujan lebat pada siang hari. "Selat Karimata diliputi awan rendah dan tinggi. Berpotensi hujan lebat terutama di sebelah barat Pontianak dan selatan Bangka Belitung," jelas Huda.
Sedangkan tinggi gelombang di sekitar tempat pencarian diperkirakan mencapai 2-3 meter. "Arah arus ke timur dengan kecepatan 30-40 cm per detik. Semoga walaupun gelombang tinggi, tapi masih bisa membantu di lapangan," tutur Huda.
BMKG memprediksi arah angin dan gelombang masih terus tinggi hingga satu dan dua hari ke depan. Ini diperkirakan akan kembali menghambat proses pencarian dan evakuasi puing serta jenazah AirAsia QZ8501.
Seperti diberitakan, setelah tiga hari dicari atau persisnya pada Selasa (30/12/2014), tim SAR menemukan sejumlah puing dan jenazah pada jarak 105 mil laut dari Pangkalan Bun, Kalimantan tengah. Puing dan jenazah itu dipastikan dari AirAsia QZ8501.
AirAsia QZ8501 tiba-tiba raib dari radar di atas perairan antara Pulau Belitung dan Pulau Kalimantan, saat terbang dari Bandara Juanda, Sidoarjo, menuju Singapura, Minggu (28/12/2014) tepat jam 06.18. Burung besi itu berangkat dari Surabaya, pukul 05.36.
Pesawat mengangkut 155 penumpang, terdiri dari 137 penumpang dewasa, 17 anak-anak, dan 1 bayi plus dua pilot, empat pramugari, serta satu teknis. Total ada 162 orang di dalam pesawat.
Tujuh dari 155 penumpang diketahui warga asing, masing-masing tiga dari Korea Selatan, satu asal Singapura, satu asal Inggris, satu asal Malaysia, dan seorang first officer asal Perancis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)