Ayah Fahreza, Syamsuddin--Metrotvnews.com/Whisnu Mardiansyah
Ayah Fahreza, Syamsuddin--Metrotvnews.com/Whisnu Mardiansyah

Fahreza Janji 'Temani' Persija di GBK Terakhir Kali

Whisnu Mardiansyah • 17 Mei 2016 17:17
medcom.id, Jakarta: Pendukung Persija Jakarta, Muhammad Fahreza, 16, tewas dengan sejumlah luka parah, saat ingin menyaksikan laga Persija. Keluarga mengaku keinginan almarhum menemani Persija berlaga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), sangat kuat.
 
Untuk ongkos menyaksikan Persija, almarhum sempat meminta uang Rp25 ribu kepada sang Ayah, Syamsuddin. Namun Syamsuddin tak mau memberikannya.
 
"Dia (Fahreza) minta uang buat RP25 ribu untuk menyaksikan pertandingan sepakbola. Tapi saya enggak kasih, cuma biar dia enggak nonton bola," kata Syamsuddin kepada Metrotvnews.com di rumahnya Jalan Muhammad Kahfi RT 04/01, Ciganjur, Jakarta Selatan, Selasa (17/5/2016).

Almarhum tak menyerah karena keinginan dia nonton secara langsung Persija melawan Persela menggebu-gebu. Dia lalu meminta uang yang ia tabung kepada ibunya sebesar Rp25 ribu. "Dia bilang ke saya, ini terakhir nonton bola di stadion," terang Syamsuddin.
 
Jumat 13 Mei saat pertandingan Persija Jakarta melawan Persela Lamongan, terjadi kekisruhan Gelor Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat. Fahreza mengalami luka-luka di bagian kepala, pinggang, dan paha.
 
Almarhum sempat dirujuk ke beberapa rumah sakit dan meninggal dunia di Rumah Sakit Marinir Cilandak sekitar pukul 08.40, hari Minggu 15 Mei.
 
Sementara kakak Fahreza, Yatna, mengaku ikhlas dengan kepergian siswa kelas 8 itu. Dan tak ingin melanjutkan kasus ini lebih jauh.
 
Namun, keluarga mempersilakan bagi kelompok LSM dan The Jakmania mengusut tuntas kematian Fahreza. "Keluarga ikhlas, kasihan juga biar almarhum tenang di sana," kata Yatna.
 
Dua saksi mata kasus kejadian, anggota Jakmania dari Bekasi dan Lenteng Agung pun siap menjadi saksi dalam mengusut tuntas kasus kematian Fahreza. Dua saksi itu, yang membawa Fahreza dari mulai tergeletak sampai dibawa ke mobil ambulans.
 
"Sudah ada laporan resmi, semua Jakmania siap mengawal," ujar Yatna, anggota Jakmania Korwil Ragunan bersama Fahreza.
 
Satu hal yang ditolak keluarga dalam pengusutan kematian Fahreza, keluarga tidak ingin makam almarhum sampai digali kembali. Alasannya, keluarga tidak tega dan biarkan almarhum tenang di sana. "Satu syarat kita dari keluarga, kita enggak mau kuburan korban sampai dibongkar," tegas Yatna.
 
Fahreza Janji Temani Persija di GBK Terakhir Kali
Jersey Persija dengan tanda tangan pemain--Metrotvnews.com/Whisnu Mardiansyah.
 
Sebelumnya, kakak korban Sholeh menjelaskan kejadian berawal saat Fahreza hendak masuk stadion bersama kakaknya Suyatna alias Yatna. Kemudian Yatna melihat almarhum dianiaya oknum aparat keamanan.
 
"Dia (Fahreza) yang berada di belakang Yatna tiba-tiba menghilang. Setelah dicari ternyata adik saya (Fahreza) sedang dipukul polisi," kata Sholeh, Minggu 15 Mei.
 
Sementara, Polda Metro Jaya mengatakan penyebab tewasnya Fahreza bukan karena dianiaya polisi. Fahreza, tewas karena kecelakaan.
 
Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto menyatakan sebelum kecelakaan, pemuda 16 tahun itu terlibat perkelahian antarpendukung sepak bola.
 
"Meski terluka, Fahreza menolak dibawa ke rumah sakit karena merasa sehat. Dia pulang naik sepeda motor, kecelakaan. Data dia kecelakaan ada di RS," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto usai apel gabungan di Lapangan Brigif 17 Cijantung, Jakarta Timur, Selasa 17 Mei.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan