medcom.id, Jakarta: Polisi masih menyelidiki puluhan pengendara motor yang menerobos pintu masuk tol Ancol pada 13 Desember lalu. Polisi memastikan kelompok tersebut bukan dari kawanan geng motor.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal memastikan, pengendara motor tersebut bukan berasal dari geng motor. Sebab, kendaraan yang mereka gunakan hanya motor bebek.
"Motor di CCTV tidak seperti geng motor. Besar kemungkinan itu bubaran acara DPW (Djakarta Warehouse Project)," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Selasa (15/12/2015).
Iqbal menuturkan, kini pihaknya telah menerima rekaman CCTV milik Jasa Marga. Rekaman ini akan membantu penyelidikan lanjutan dan memudahkan pelacakan.
"Sudah ada petunjuk selain saksi, seperti CCTV dari Jalan Benyamin Sueb, Tol Ancol Timur, sampai ke Tanjung Priok," ucap Iqbal.
Ia menambahkan, "Mudah-mudahan nanti pelat nomornya bisa terlihat."
Puluhan pemotor menerobos masuk tol Ancol Timur pada 13 Desember. Wakil Kepala Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Metro Jaya, Kompol Eko BW mengatakan, aksi terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.
Polisi dan petugas keamanan tol kewalahan. Sebab, jumlah pemotor sangat banyak. Bahkan ada sekuriti yang dilukai.
Petugas kepolisian lantas melepaskan tembakan peringatan. Namun, tak satupun pemotor berhenti. Mereka tetap menerobos pintu tol Plumpang, lalu melarikan diri.
Tembakan peringatan tersebut diduga nyasar dan mengenai seorang tukang ojek. Eko menjelaskan, aksi tembakan peringatan itu dilakukan di pintu keluar Tol Plumpang, saat pemotor hendak keluar usai masuk di Pintu Tol Ancol Timur.
Korban tukang ojek, kata Eko, terkena tembakan di bagian kakinya. "Korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan," ujar Eko.
medcom.id, Jakarta: Polisi masih menyelidiki puluhan pengendara motor yang menerobos pintu masuk tol Ancol pada 13 Desember lalu. Polisi memastikan kelompok tersebut bukan dari kawanan geng motor.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Mohammad Iqbal memastikan, pengendara motor tersebut bukan berasal dari geng motor. Sebab, kendaraan yang mereka gunakan hanya motor bebek.
"Motor di CCTV tidak seperti geng motor. Besar kemungkinan itu bubaran acara DPW (Djakarta Warehouse Project)," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Selasa (15/12/2015).
Iqbal menuturkan, kini pihaknya telah menerima rekaman CCTV milik Jasa Marga. Rekaman ini akan membantu penyelidikan lanjutan dan memudahkan pelacakan.
"Sudah ada petunjuk selain saksi, seperti CCTV dari Jalan Benyamin Sueb, Tol Ancol Timur, sampai ke Tanjung Priok," ucap Iqbal.
Ia menambahkan, "Mudah-mudahan nanti pelat nomornya bisa terlihat."
Puluhan pemotor menerobos masuk tol Ancol Timur pada 13 Desember. Wakil Kepala Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Metro Jaya, Kompol Eko BW mengatakan, aksi terjadi sekitar pukul 04.00 WIB.
Polisi dan petugas keamanan tol kewalahan. Sebab, jumlah pemotor sangat banyak. Bahkan ada sekuriti yang dilukai.
Petugas kepolisian lantas melepaskan tembakan peringatan. Namun, tak satupun pemotor berhenti. Mereka tetap menerobos pintu tol Plumpang, lalu melarikan diri.
Tembakan peringatan tersebut diduga nyasar dan mengenai seorang tukang ojek. Eko menjelaskan, aksi tembakan peringatan itu dilakukan di pintu keluar Tol Plumpang, saat pemotor hendak keluar usai masuk di Pintu Tol Ancol Timur.
Korban tukang ojek, kata Eko, terkena tembakan di bagian kakinya. "Korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk diberikan perawatan," ujar Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)