medcom.id, Jakarta: Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebut Bahrumsyah, pentolan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dari Indonesia, menjadi salah satu otak pengeboman dan penembakan di Jalan M.H. Thamrin pada 14 Januari lalu. Dia ikut membiayai kegiatan teror hingga miliaran rupiah melalui seseorang berinisial HF.
"HF alias H menerima transfer dana sebanyak Rp1 miliar dari Bahrumsyah dan telah dari beberapa kali pengiriman," kata Badrodin, saat memberikan keterangan pers di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (22/1/2016).
Badrodin membeberkan, HF merupakan salah satu jaringan teroris Santoso yang membantu pelaku teror bom Thamrin dalam hal persenjataan. Namun, HF bersama kawanan teroris jaringan Santoso lainnya tidak terlibat langsung dalam insiden pengeboman dan penembakam di Jalan M.H. Thamrin.
Menurut hasil penyelidikan, saat peristiwa 14 Januari kemarin, Bahrumsyah dan Bahrun Naim sebagai otak pengeboman dan penembakan berada di Suriah. Di sana, jelas Badrodin, Bahrumsyah bertindak sebagai pemimpin dan mengirimkan dana ke jaringan teroris di Indonesia.
"Bahrumsyah, memang leader di sana, sayap militernya ini yang mengirin dana ke kelompok II," beber Badrodin.
Sementara itu, kata dia, Bahrun Naim adalah ahli propaganda dan memahami betul tentang teknologi informasi. "Sehingga (Bahrun Naim) ini yang sering aktif dan memberikan komunikasi ke yang ada di Indonesia," jelas Badrodin.
medcom.id, Jakarta: Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebut Bahrumsyah, pentolan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dari Indonesia, menjadi salah satu otak pengeboman dan penembakan di Jalan M.H. Thamrin pada 14 Januari lalu. Dia ikut membiayai kegiatan teror hingga miliaran rupiah melalui seseorang berinisial HF.
"HF alias H menerima transfer dana sebanyak Rp1 miliar dari Bahrumsyah dan telah dari beberapa kali pengiriman," kata Badrodin, saat memberikan keterangan pers di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (22/1/2016).
Badrodin membeberkan, HF merupakan salah satu jaringan teroris Santoso yang membantu pelaku teror bom Thamrin dalam hal persenjataan. Namun, HF bersama kawanan teroris jaringan Santoso lainnya tidak terlibat langsung dalam insiden pengeboman dan penembakam di Jalan M.H. Thamrin.
Menurut hasil penyelidikan, saat peristiwa 14 Januari kemarin, Bahrumsyah dan Bahrun Naim sebagai otak pengeboman dan penembakan berada di Suriah. Di sana, jelas Badrodin, Bahrumsyah bertindak sebagai pemimpin dan mengirimkan dana ke jaringan teroris di Indonesia.
"Bahrumsyah, memang
leader di sana, sayap militernya ini yang mengirin dana ke kelompok II," beber Badrodin.
Sementara itu, kata dia, Bahrun Naim adalah ahli propaganda dan memahami betul tentang teknologi informasi. "Sehingga (Bahrun Naim) ini yang sering aktif dan memberikan komunikasi ke yang ada di Indonesia," jelas Badrodin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)