Jakarta: Sejumlah dokter yang bertugas menangani pasien positif korona (covid-19) memilih berlebaran di rumah sakit rujukan covid-19. Ini untuk mencegah orang terdekat terpapar virus korona.
Mereka rela tak berkumpul dan bermaafan dengan keluarga yang seharusnya menjadi momen yang dirindukan setiap tahun. Salah satunya dialami dokter Indria Febriani yang bertugas di IGD RSUP Pasar Minggu Jakarta.
Indria mengaku belum pulang dari Februari silam. "Biasanya sih buka bersama sama adik, mama, papa di rumah," ujar Indria, Minggu, 24 Mei 2020.
Dokter di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Lia PJ Surveillans, juga sudah tidak berjumpa dengan keluarganya tiga bulan. "Pertama kali enggak ketemu sama mama, ayah, paling pulang ketemu sama suami itu juga dipisahin sama anak," ucap Lia.
Lia mengenang saat masih kecil ia bersama keluarga melaksanakan salat tarawih selama Ramadan. Sementara, menjelang lebaran ia dan keluarga biasa berkumpul.
"Sebisa mungkin saya enggak pulang ke rumah, bisa saja Saya jadi silent carrier," tutur dia.
Keduanya memilih mementingkan kesehatan masyarakat agar Tanah Air terlepas dari pandemi korona secepatnya. Mereka ikhlas keluar dari zona nyaman dan tak berlebaran dengan keluarga demi menolong masyarakat yang terpapar korona.
Jakarta: Sejumlah dokter yang bertugas menangani pasien positif korona (covid-19) memilih berlebaran di rumah sakit rujukan covid-19. Ini untuk mencegah orang terdekat terpapar virus korona.
Mereka rela tak berkumpul dan bermaafan dengan keluarga yang seharusnya menjadi momen yang dirindukan setiap tahun. Salah satunya dialami dokter Indria Febriani yang bertugas di IGD RSUP Pasar Minggu Jakarta.
Indria mengaku belum pulang dari Februari silam. "Biasanya sih buka bersama sama adik, mama, papa di rumah," ujar Indria, Minggu, 24 Mei 2020.
Dokter di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit, Lia PJ Surveillans, juga sudah tidak berjumpa dengan keluarganya tiga bulan. "Pertama kali enggak ketemu sama mama, ayah, paling pulang ketemu sama suami itu juga dipisahin sama anak," ucap Lia.
Lia mengenang saat masih kecil ia bersama keluarga melaksanakan salat tarawih selama Ramadan. Sementara, menjelang lebaran ia dan keluarga biasa berkumpul.
"Sebisa mungkin saya enggak pulang ke rumah, bisa saja Saya jadi
silent carrier," tutur dia.
Keduanya memilih mementingkan kesehatan masyarakat agar Tanah Air terlepas dari pandemi korona secepatnya. Mereka ikhlas keluar dari zona nyaman dan tak berlebaran dengan keluarga demi menolong masyarakat yang terpapar korona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)