Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyinggung soal alat utama sistem senjata (alutsista) saat memberikan kuliah umum di Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal). Menurutnya, Indonesia harus lebih banyak memproduksi alutsista untuk kebutuhan pertahanan dan keamanan sendiri.
"Saat ini kita terlalu banyak belanja alutsista. Kita harus lebih banyak membangun industri alutsista. Ini menjadi perhatian semua," kata Airlangga saat memberi umum bertema 'Transformasi Ekonomi untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa' di Seskoal, Jumat, 28 Februari 2020.
Kuliah umum dihadiri 492 peserta yang terdiri atas 175 perwira mahasiswa, perwira, bintara, tamtama, dan PNS Seskoal.
Menyinggung luasnya wilayah Indonesia, Airlangga menyatakan Indonesia butuh alutsista yang tepat sasaran. Ia sempat menyinggung keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait produksi alutsista dalam negeri.
"Bapak Presiden minta industri dalam negeri kita mengembangkan drone dan kapal flat bottom hull (kapal berlambung datar). Ini berkaitan dengan wilayah lautan Indonesia yang sangat luas," katanya.
Menteri Airlangga Hartarto bersama ratusan perwira mahasiswa Seskoal. Foto: Seskoal
Kedatangan Airlangga ke Seskoal didampingi Ketua Komisi I DPR Meutia Hafidz dan dosen Universitas Pertahanan Susaningtyas Kertopati. Dalam pemaparannya, Airlangga juga menyinggung keinginan pemerintah menyederhanakan regulasi melalui omnibus law.
"Transformasi ekonomi ke depan juga ditujukan untuk memanfaatkan bonus demografi, sekaligus akselerasi status Indonesia sebagai negara maju menuju Indonesia Emas 2045," katanya.
Materi kuliah umum ini dimanfaatkan perwira mahasiswa Seskoal untuk dijadikan topik penulisan tesis atau sebagai ide dasar penelitian. Kuliah umum tersebut juga merupakan program seat in yang diikuti 13 mahasiswa S1 dan S2 dari beberapa perguruan tinggi, di antaranya dari Universitas Indonesia, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, dan Universitas Ahmad Yani.
Program seat in sudah berjalan selama dua tahun di Seskoal. Komandan Seskoal Laksamana Muda Amarulla Octavian mengatakan program ini diminati perguruan-perguruan tinggi di Jabodetabek.
"Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat Seskoal guna menggaungkan Naval Science dan Maritime Science di kalangan ilmuwan dan akademisi seluruh Indonesia," kata Octavian.
Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyinggung soal alat utama sistem senjata (alutsista) saat memberikan kuliah umum di Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal). Menurutnya, Indonesia harus lebih banyak memproduksi alutsista untuk kebutuhan pertahanan dan keamanan sendiri.
"Saat ini kita terlalu banyak belanja alutsista. Kita harus lebih banyak membangun industri alutsista. Ini menjadi perhatian semua," kata Airlangga saat memberi umum bertema 'Transformasi Ekonomi untuk Meningkatkan Daya Saing Bangsa' di Seskoal, Jumat, 28 Februari 2020.
Kuliah umum dihadiri 492 peserta yang terdiri atas 175 perwira mahasiswa, perwira, bintara, tamtama, dan PNS Seskoal.
Menyinggung luasnya wilayah Indonesia, Airlangga menyatakan Indonesia butuh alutsista yang tepat sasaran. Ia sempat menyinggung keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait produksi alutsista dalam negeri.
"Bapak Presiden minta industri dalam negeri kita mengembangkan drone dan kapal flat bottom hull (kapal berlambung datar). Ini berkaitan dengan wilayah lautan Indonesia yang sangat luas," katanya.
Menteri Airlangga Hartarto bersama ratusan perwira mahasiswa Seskoal. Foto: Seskoal
Kedatangan Airlangga ke Seskoal didampingi Ketua Komisi I DPR Meutia Hafidz dan dosen Universitas Pertahanan Susaningtyas Kertopati. Dalam pemaparannya, Airlangga juga menyinggung keinginan pemerintah menyederhanakan regulasi melalui omnibus law.
"Transformasi ekonomi ke depan juga ditujukan untuk memanfaatkan bonus demografi, sekaligus akselerasi status Indonesia sebagai negara maju menuju Indonesia Emas 2045," katanya.
Materi kuliah umum ini dimanfaatkan perwira mahasiswa Seskoal untuk dijadikan topik penulisan tesis atau sebagai ide dasar penelitian. Kuliah umum tersebut juga merupakan program
seat in yang diikuti 13 mahasiswa S1 dan S2 dari beberapa perguruan tinggi, di antaranya dari Universitas Indonesia, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, dan Universitas Ahmad Yani.
Program
seat in sudah berjalan selama dua tahun di Seskoal. Komandan Seskoal Laksamana Muda Amarulla Octavian mengatakan program ini diminati perguruan-perguruan tinggi di Jabodetabek.
"Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat Seskoal guna menggaungkan Naval Science dan Maritime Science di kalangan ilmuwan dan akademisi seluruh Indonesia," kata Octavian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)