Padang: Presiden Joko Widodo meminta insan pers untuk mengingat sosok almarhum Djamaluddin Adinegoro. Adinegoro dinilai sebagai tokoh pers besar dan sangat berpengaruh dalam bidang penulisan dan kesusastraan Tanah Air.
"Beliau tokoh pers yang betul-betul harus kita ingat karena sekarang ini kita ada kecenderungan meninggalkan kesusastraan sehingga baik sisi jurnalisme, sisi penulisan harus mengingat kembali kesejarahan dari beliau, Bapak Djamaluddin Adinegoro," kata Jokowi saat mengunjungi tempat kelahiran Adinegoro di Sawahlunto, Sumatera Barat, Kamis, 8 Februari 2018.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyerahkan sertifikat kediaman Adinegoro di kawasan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Adapun luas tanahnya adalah 2.459 meter persegi.
Presiden juga mendukung rencana pembangunan Museum Adinegoro. "Tentu saja nanti kesejarahan dari beliau akan diabadikan di dalam museum yang ada," ucap dia.
Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo, menyebutkan sejumlah hasil karya Adinegoro yang telah terkenal dan melegenda. Mulai dari 'Darah Muda', 'Asmara Jaya', 'Melawat ke Barat', hingga pembuat atlas pertama Indonesia.
Presiden berharap Museum Adinegoro memberikan banyak manfaat bagi kemajuan jurnalistik dan kesusastraan di Tanah Air.
"Ya tentu saja penulisan-penulisan dengan pendalaman materi yang matang, kemudian berita-berita yang bermanfaat, yang memberikan pencerahan kepada masyarakat, yang memberikan optimisme kepada masyarakat, yang membangkitkan harapan ke depan kepada masyarakat," ujar Presiden.
Keluarga besar Adinegoro menyampaikan terima kasih kepada Presiden yang telah memberikan perhatian kepada Adinegoro serta rencana pembangunan Museum Adinegoro.
"Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk pendidikan dan terutama kemajuan pers Indonesia," ucap salah seorang cucu Adinegoro, Medrial Alamsah.
Padang: Presiden Joko Widodo meminta insan pers untuk mengingat sosok almarhum Djamaluddin Adinegoro. Adinegoro dinilai sebagai tokoh pers besar dan sangat berpengaruh dalam bidang penulisan dan kesusastraan Tanah Air.
"Beliau tokoh pers yang betul-betul harus kita ingat karena sekarang ini kita ada kecenderungan meninggalkan kesusastraan sehingga baik sisi jurnalisme, sisi penulisan harus mengingat kembali kesejarahan dari beliau, Bapak Djamaluddin Adinegoro," kata Jokowi saat mengunjungi tempat kelahiran Adinegoro di Sawahlunto, Sumatera Barat, Kamis, 8 Februari 2018.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi menyerahkan sertifikat kediaman Adinegoro di kawasan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Adapun luas tanahnya adalah 2.459 meter persegi.
Presiden juga mendukung rencana pembangunan Museum Adinegoro. "Tentu saja nanti kesejarahan dari beliau akan diabadikan di dalam museum yang ada," ucap dia.
Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo, menyebutkan sejumlah hasil karya Adinegoro yang telah terkenal dan melegenda. Mulai dari 'Darah Muda', 'Asmara Jaya', 'Melawat ke Barat', hingga pembuat atlas pertama Indonesia.
Presiden berharap Museum Adinegoro memberikan banyak manfaat bagi kemajuan jurnalistik dan kesusastraan di Tanah Air.
"Ya tentu saja penulisan-penulisan dengan pendalaman materi yang matang, kemudian berita-berita yang bermanfaat, yang memberikan pencerahan kepada masyarakat, yang memberikan optimisme kepada masyarakat, yang membangkitkan harapan ke depan kepada masyarakat," ujar Presiden.
Keluarga besar Adinegoro menyampaikan terima kasih kepada Presiden yang telah memberikan perhatian kepada Adinegoro serta rencana pembangunan Museum Adinegoro.
"Mudah-mudahan ini bermanfaat untuk pendidikan dan terutama kemajuan pers Indonesia," ucap salah seorang cucu Adinegoro, Medrial Alamsah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DMR)