Singapura: Warga Indonesia berbondong-bondong emigrasi dari Tanah Air ke berbagai negara. Per 2022 saja, sekitar 1.000 warga Indonesia bertalenta pindah kewarganegaraan menjadi warga Singapura.
Hal ini perlu menjadi catatan pemerintah Indonesia karena ada alasan warga negara berbondong-bong pindah. Lantas apa keunggulan Singapura yang menggiurkan ribuan warga Indonesia pindah?
Singapura prioritaskan kesejahteraan warga
Menteri Sosial dan Perkembangan Keluarga Singapura, Masagos Zulkifli, menjelaskan negaranya sangat peduli dengan kondisi warga. Buktinya, salah satu fokus anggaran pemerintah Singapura ialah subsidi kesejahteraan keluarga, pendidikan, rumah, serta peluang kerja.
"Itu adalah mimpi singapura, mimpi singapura adalah pekerjaan yang baik, rumah yang baik dan pendidikan yang baik," ujar Masagos dikutip dari program Zona Bisnis di Metro TV, Selasa, 18 Juli 2023.
Subsidi melimpah ruah
Ada beberapa subsidi untuk membentuk keluarga yang memiliki karakteristik mandiri, mantap atau stabil, dan maju. Di antaranya adalah pemberian uang tunai untuk kelahiran anak sebesar 11.000 dolar Singapura atau sekitar Rp124 juta per anak.
Pemerintah juga akan memberikan dana hibah tahap pertama untuk pendidikan awal serta kesehatan anak sebesar 5.000 dolar Singapura atau Rp56 juta.
Kedua, subsidi bidang pendidikan anak mencapai 200.000 dolar Singapura atau Rp2,2 miliar per anak untuk pendidikan prasekolah hingga usia 16 tahun. Belum lagi, bantuan tunai dan beasiswa di jenjang universitas bagi masyarakat tidak mampu.
Untuk tempat tinggal, pemerintah menyiapkan bangunan tempat tinggal masyarakat yang dikenal dengan HDB Flat yang ditempati 80 persen masyarakatnya.
Pemerintah Singapura mendukung kemandirian warga penyandang disabilitas dengan memfasilitasi pendidikan, pelatihan, dan pemberdayaan penyandang disabilitas di Singapura. Pemerintah menanggung 20 persen gaji karyawan disabilitas yang dibayarkan perusahaan.
Nilai maksimal subsidi 400 dolar Singapura untuk gaji total maksimal 4.000 dolar Singapura per bulan. (Hillary Sitohang)
Singapura: Warga Indonesia berbondong-bondong emigrasi dari Tanah Air ke berbagai negara. Per 2022 saja, sekitar 1.000 warga Indonesia bertalenta pindah kewarganegaraan menjadi warga Singapura.
Hal ini perlu menjadi catatan pemerintah Indonesia karena ada alasan warga negara berbondong-bong pindah. Lantas apa keunggulan Singapura yang menggiurkan ribuan warga Indonesia pindah?
Singapura prioritaskan kesejahteraan warga
Menteri Sosial dan Perkembangan Keluarga Singapura, Masagos Zulkifli, menjelaskan negaranya sangat peduli dengan kondisi warga. Buktinya, salah satu fokus anggaran pemerintah Singapura ialah subsidi kesejahteraan keluarga, pendidikan, rumah, serta peluang kerja.
"Itu adalah mimpi singapura, mimpi singapura adalah pekerjaan yang baik, rumah yang baik dan pendidikan yang baik," ujar Masagos dikutip dari program
Zona Bisnis di
Metro TV, Selasa, 18 Juli 2023.
Subsidi melimpah ruah
Ada beberapa subsidi untuk membentuk keluarga yang memiliki karakteristik mandiri, mantap atau stabil, dan maju. Di antaranya adalah pemberian uang tunai untuk kelahiran anak sebesar 11.000 dolar Singapura atau sekitar Rp124 juta per anak.
Pemerintah juga akan memberikan dana hibah tahap pertama untuk pendidikan awal serta kesehatan anak sebesar 5.000 dolar Singapura atau Rp56 juta.
Kedua, subsidi bidang pendidikan anak mencapai 200.000 dolar Singapura atau Rp2,2 miliar per anak untuk pendidikan prasekolah hingga usia 16 tahun. Belum lagi, bantuan tunai dan beasiswa di jenjang universitas bagi masyarakat tidak mampu.
Untuk tempat tinggal, pemerintah menyiapkan bangunan tempat tinggal masyarakat yang dikenal dengan HDB Flat yang ditempati 80 persen masyarakatnya.
Pemerintah Singapura mendukung kemandirian warga penyandang disabilitas dengan memfasilitasi pendidikan, pelatihan, dan pemberdayaan penyandang disabilitas di Singapura. Pemerintah menanggung 20 persen gaji karyawan disabilitas yang dibayarkan perusahaan.
Nilai maksimal subsidi 400 dolar Singapura untuk gaji total maksimal 4.000 dolar Singapura per bulan.
(Hillary Sitohang)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)