Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Medcom.id
Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Medcom.id

Satgas Covid-19: Pasien Gejala Sedang dan Berat Jangan Isoman

Antara • 29 Juli 2021 20:43
Jakarta: Juru bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta masyarakat terpapar covid-19 dengan gejala sedang dan berat tidak isolasi mandiri (isoman). Mereka mesti mendapat perawatan di rumah sakit.
 
"Untuk masyarakat bila mengalami gejala sedang, berat, di atas usia 45 tahun, punya komorbid, dan atau tidak punya tempat memadai untuk isoman, kami mohon untuk tidak isoman," kata Wiku dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis, 29 Juli 2021.
 
Wiku meminta masyarakat dengan kondisi tersebut memanfaatkan tempat isolasi terpusat yang disediakan pemerintah darah. Sebab, perawatan di tempat isolasi terpusat dipantai langsung tenaga kesehatan.

"Perawatan di tempat itu dipantau langsung tenaga kesehatan dan tanda vital, pola, gejala, dan obat-obatan, sehingga bila terjadi perburukan bisa langsung ditangani," papar Wiku.
 
Sementara itu, mereka yang dapat isoman ialah pasien orang tanpa gejala (OTG) atau bergejala ringan. Kemudian, berusia kurang dari 45 tahun, tidak memiliki komorbid, dan punya tempat isoman memadai sehingga bisa mengurangi kontak dengan anggota keluarga serumah.
 
"Pastikan selama isoman untuk makan-makanan bergizi, minum obat, dan cek temperatur, dan saturasi oksigen," tutur Wiku.
 
Wiku mengakui angka kematian akibat covid-19 pada dua pekan terakhir bertambah lebih dari 1.000 kematian tiap hari. Bahkan, mencapai 2.069 kematian pada 27 Juli 2021.
 
(Baca: 698 Pasien Covid-19 di DIY Meninggal saat Isoman)
 
"Ini bulan dengan kematian paling banyak selama pandemi di Indonesia, hingga kemarin tercatat 30.168 kematian di bulan ini. Angka ini sangat tinggi mengingat kematian pada Juni lalu adalah 7.913 kematian," papar Wiku.
 
Provinsi dengan jumlah kenaikan kematian mingguan per 25 Juli 2021 terjadi di 5 dari 10 provinsi di luar Pulau Jawa dan Bali. "Meski Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI Jakarta tetap tinggi, tapi Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatra Selatan turut jadi penyumbang tertinggi kasus mingguan. Ini harus jadi 'alarm' karena sebagian besar tidak menjalankan PPKM level 4," ujar Wiku.
 
Wiku mengakui kenaikan kasus kematian perlu dievaluasi. Berdasarkan data Satgas Covid-19, pada satu pekan terakhir yaitu dari 19-25 Juli 2021, ada yiga provinsi di luar Pulau Jawa dan Bali dengan jumlah kasus mingguan tertinggi.
 
Yaitu Kalimantan Timur, Sumatra Utara, dan Riau. Sedangkan, tiga provinsi di luar Jawa-Bali dengan kasus kumulatif tertinggi, yaitu Kalimantan Timur, Riau, dan Sumatra Barat.
 
Wiku menyebut pemerintah sudah meningkatkan kapasitas fasilitas kesehatan untuk mencegah kematian sejak akhir Juni 2021. Contohnya, penambahan isolasi terpusat dan rumah sakit lapangan sebanyak 868 tempat tidur di Banten, 17.594 tempat tidur di DKI Jakarta, 4.310 tempat tidur di Jawa Barat.
 
Kemudian, 6.089 tempat tidur di Jawa Tengah dan 2.031 di DI Yogyakarta. Lalu, 7.339 tempat tidur di Jawa Timur dan 1.001 tempat tidur di Bali.
 
Pemerintah juga memberikan bantuan ke berbagai rumah sakit berupa bantuan tenda serba guna, toilet portable, selimut. Serta penambahan pasokan oksigen lebih dari 1.000 ton oksigen dari hibah dalam dan luar negeri, pengelolaan truk armada untuk saluran oksigen, dan 3.825 oksigen konsentator.
 
Selain itu ada juga suplai obat-obatan di rumah sakit dan pemberian paket gratis bagi masyarakat yang isoman. Serta rencana penambahan tenaga kesehatan dari perawat yang belum mengambil uji kompetensi dan dokter yang sudah selesai magang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan