Vaksinasi covid-19 untuk lansia di Jakarta Utara. Foto: Medcom.id/Yurike Budiman
Vaksinasi covid-19 untuk lansia di Jakarta Utara. Foto: Medcom.id/Yurike Budiman

Ini Rahasia Cakupan Vaksinasi Lengkap Indonesia Melampaui Target WHO

Theofilus Ifan Sucipto • 18 November 2021 12:14
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan alasan cakupan vaksinasi lengkap Indonesia bisa melampaui target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Salah satunya karena cakupan vaksinasi covid-19 menjadi syarat penurunan level pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
 
“Kalau sebuah kabupaten/kota turun level, maka dia harus mencapai target vaksinasi,” kata juru bicara vaksinasi Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam diskusi virtual, Kamis, 18 November 2021.
 
Syarat cakupan vaksinasi dari PPKM level 3 turun ke 2, yakni minimal 50 persen masyarakat sudah divaksinasi dosis pertama. Selain itu, minimal 40 persen lanjut usia (lansia) sudah divaksinasi dosis satu.

Sementara itu, syarat PPKM level 2 turun ke 1, yakni minimal 70 persen masyarakat sudah divaksinasi dosis pertama. Kemudian, minimal 60 persen lansia harus sudah divaksinasi dosis satu.
 
Baca: 11,9 Juta Remaja Tuntas Divaksinasi per 17 November
 
“Lansia (dikhususkan) karena angka kesakitan dan kematian lima sampai enam kali lebih tinggi dibanding populasi lainnya,” papar Nadia.
 
Meningginya cakupan vaksinasi dosis pertama imbas PPKM berdampak kepada penyuntikan vaksin dosis kedua. Pasalnya, penerima vaksin dosis pertama sudah dijadwalkan untuk disuntik dosis selanjutnya. 
 
Cakupan vaksinasi lengkap Indonesia melampaui target WHO per Minggu, 14 November 2021. WHO menargetkan seluruh negara sudah memvaksinasi 40 persen populasi hingga akhir 2021 dan 70 persen populasi dunia pada pertengahan 2022.
 
Nadia mengatakan Indonesia menargetkan 208,2 juta penduduk divaksinasi. Sebanyak 215,6 juta dosis vaksin sudah diberikan kepada warga. Sebanyak 130,3 juta orang atau 62,5 persen dari sasaran sudah disuntik dosis pertama.
 
“Lebih dari 84,1 juta di antaranya sudah mendapatkan dosis kedua atau 40,4 persen. Indonesia berhasil mencapai lebih cepat dari target WHO,” kata Nadia dalam keterangan tertulis, Senin, 15 November 2021.

Vaksin untuk Indonesia


Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan