Jakarta: Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla meminta rumah ibadah umat Islam dijadikan tempat berlindung sementara bagi masyarakat terdampak bencana. Hal ini diperlukan dalam merespons potensi bencana alam di sejumlah daerah.
"Itu sudah jadi kebiasaan, tapi tidak apa-apa, kita akan izinkan hal itu dan kita tinggal atur dengan baik," kata JK di acara Tasyakuran Gedung DMI dan Rapat Kerja Nasonal DMI Tahun 2021 di Kantor Pusat DMI Jakarta, Rabu, 11 NOvember 2021.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 tersebut prihatin dengan banyaknya bencana alam di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Apabila terjadi bencana alam, kata JK, biasanya masyarakat memilih masjid sebagai tempat tinggal sementara.
Baca: Siapkan Tas Bencana Hadapi Ancaman Hidrometeorologi, Apa Saja Isinya?
Kontribusi masjid sebagai tempat penampungan korban bencana menjadi program DMI. Hal itu juga telah dikonsolidasikan dengan pengurus masjid di daerah dan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Masjid juga mempunyai fungsi lain seperti melindungi masyarakat," kata dia.
JK mengingatkan pengurus DMI di daerah bersiap menghadapi fenomena bencana alam, termasuk La Nina. Saat ini, kata JK, jumlah masjid di Indonesia lebih dari 800.000 dan tersebar di banyak tempat, seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga area transit.
"Jumlah ini tentu saja jadi potensi besar untuk memaksimalkan kegiatan-kegiatan sosial, serta bentuk perhatian agar bermanfaat bagi masyarakat," ujar JK.
Jakarta: Ketua Dewan
Masjid Indonesia (DMI)
Jusuf Kalla meminta rumah ibadah umat Islam dijadikan tempat berlindung sementara bagi masyarakat terdampak bencana. Hal ini diperlukan dalam merespons potensi bencana alam di sejumlah daerah.
"Itu sudah jadi kebiasaan, tapi tidak apa-apa, kita akan izinkan hal itu dan kita tinggal atur dengan baik," kata JK di acara Tasyakuran Gedung DMI dan Rapat Kerja Nasonal DMI Tahun 2021 di Kantor Pusat DMI Jakarta, Rabu, 11 NOvember 2021.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 tersebut prihatin dengan banyaknya
bencana alam di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir. Apabila terjadi bencana alam, kata JK, biasanya masyarakat memilih masjid sebagai tempat tinggal sementara.
Baca:
Siapkan Tas Bencana Hadapi Ancaman Hidrometeorologi, Apa Saja Isinya?
Kontribusi masjid sebagai tempat penampungan korban bencana menjadi program DMI. Hal itu juga telah dikonsolidasikan dengan pengurus masjid di daerah dan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan, seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
"Masjid juga mempunyai fungsi lain seperti melindungi masyarakat," kata dia.
JK mengingatkan pengurus DMI di daerah bersiap menghadapi fenomena bencana alam, termasuk La Nina. Saat ini, kata JK, jumlah masjid di Indonesia lebih dari 800.000 dan tersebar di banyak tempat, seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, hingga area transit.
"Jumlah ini tentu saja jadi potensi besar untuk memaksimalkan kegiatan-kegiatan sosial, serta bentuk perhatian agar bermanfaat bagi masyarakat," ujar JK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)