Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. Dok. Kementerian Kesehatan
Juru bicara vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. Dok. Kementerian Kesehatan

Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Fokus di Sekolah

M Iqbal Al Machmudi • 11 November 2021 13:18
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih menggodok prosedur vaksinasi untuk anak 6-11 tahun. Proses vaksinasi kemungkinan besar akan berbeda dengan orang dewasa dan tidak digabung.
 
"Sebaiknya vaksinasi anak 6-11 tahun tidak digabung, kita akan lakukan melalui sekolah-sekolah," kata juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi kepada Media Indonesia, Kamis, 11 November 2021.
 
Kemenkes berencana menggelar vaksinasi untuk anak-anak pada awal 2022 dengan target 26,4 juta anak berusia 6-11 tahun. Vaksin yang akan digunakan, yakni Sinovac.

Kemenkes saat ini masih fokus memvaksinasi kelompok orang dewasa rentan dengan target 50 persen yang sudah mendapat dosis kedua. Hal itu juga menjadi syarat jika pelaksanaan vaksinasi untuk anak ingin digelar.
 
"Kita masih fokus pada kelompok yang rentan yang memiliki risiko lebih tinggi kematian dan sakit berat. Sambil mengupayakan penambahan vaksin yang akan digunakan untuk sasaran kelompok 6-11 tahun," jelas dia.
 
Baca: Vaksinasi Covid-19 Anak 6-11 Tahun Memperluas Cakupan Perlindungan
 
Sementara itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan vaksinasi covid-19 kepada anak 6-11 tahun memiliki standar keamanan yang jauh lebih tinggi. Sehingga, orang tua tidak perlu khawatir.
 
Dalam proses pembuatan vaksin tentunya mengikuti kaidah-kaidah yang ketat. Terutama dari aspek keamanannya.
 
"Namun jika ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) ya diobati," kata konsultan alergi imunologi IDAI dr Zakiudin Munasir.
 
Dosis yang digunakan diperkirakan masih sama seperti orang dewasa. Namun, masyarakat diharapkan tidak perlu khawatir.
 
"Saat ini yang dipakai jenis dan dosis sama dengan dewasa. Seperti juga vaksinasi yang lain kalau ada KIPI ya diobati walau belum tentu ada hubungannya dengan vaksinnya," ujar dia.

Vaksin untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan