Jakarta: Sebanyak 62 ribu personel TNI Angkatan Darat (AD) diterjunkan mengawal operasi yustisi protokol kesehatan virus korona (covid-19). Mereka juga memastikan fasilitas kesehatan TNI AD mumpuni untuk penanganan virus korona.
“Jajaran TNI AD menjadi bagian dari operasi Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto) yang jadi bagian dari operasi dan terus membantu,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, dalam konferensi pers di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Senin, 12 Oktober 2020.
Andika mengatakan seluruh personel disebar ke sejumlah titik. Pengerahan anggota TNI sesuai arahan gubernur, polda, dan komando daerah militer (kodam) di setiap daerah.
Baca: Positivity Rate Indonesia Naik Jadi 14,5%
“Karena mereka yang punya pengetahuan dan kebijakan di mana dilakukan operasi yustisi,” ujar dia.
Andika mengaku rutin berkomunikasi setiap pagi dengan 10 panglima kodam (pangdam). Dia juga memantau kesehatan jajaran TNI AD tiga minggu sekali.
“Kami juga memantau rumah sakit di seluruh Indonesia punya TNI AD ada 95. Kita terus kawal ada masalah apa dan di mana,” tutur Andika.
Jakarta: Sebanyak 62 ribu personel TNI Angkatan Darat (AD) diterjunkan mengawal
operasi yustisi protokol kesehatan
virus korona (covid-19). Mereka juga memastikan fasilitas kesehatan TNI AD mumpuni untuk penanganan virus korona.
“Jajaran TNI AD menjadi bagian dari operasi Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto) yang jadi bagian dari operasi dan terus membantu,” kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat (
KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa, dalam konferensi pers di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Senin, 12 Oktober 2020.
Andika mengatakan seluruh personel disebar ke sejumlah titik. Pengerahan anggota TNI sesuai arahan gubernur, polda, dan komando daerah militer (kodam) di setiap daerah.
Baca: Positivity Rate Indonesia Naik Jadi 14,5%
“Karena mereka yang punya pengetahuan dan kebijakan di mana dilakukan operasi yustisi,” ujar dia.
Andika mengaku rutin berkomunikasi setiap pagi dengan 10 panglima kodam (pangdam). Dia juga memantau kesehatan jajaran TNI AD tiga minggu sekali.
“Kami juga memantau rumah sakit di seluruh Indonesia punya TNI AD ada 95. Kita terus kawal ada masalah apa dan di mana,” tutur Andika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)