medcom.id, Jakarta: Margriet Christina Megawe disebut mengadopsi Angeline atas permintaan Hamidah, ibu kandung Angeline. Proses adopsi juga dilakukan dengan cara-cara legal, di depan notaris.
"Margriet (sebelumnya ditulis Margaret-Red.) awalnya hanya ingin membantu biaya persalinan. Namun, Hamidah malah meminta Margriet mengangkat Angeline sebagai anak," kata DN, kerabat Margriet, kepada Metrotvnews.com, baru-baru ini.
Menurut DN, Margriet akhirnya mau mengadopsi Angeline karena saat itu kondisi ekonomi keluarganya masih mapan. "Saat itu, Margriet mungkin berpikir akan bisa menghidupi (Angeline). Gaji suaminya kan lumayan," tutur DN.
Ary Manurung, keponakan Margriet.MTVN/Damar Iradat
Hampir senada, Ary Manurung, keponakan Margriet, menuturkan hubungan antara tantenya dengan keluarga kandung Angeline sejatinya baik. Tapi, semuanya berubah setelah Angeline ditemukan tak bernyawa. Komunikasi dua keluarga ini terputus.
Ary mengatakan, tantenya pernah memberikan tempat tinggal sementara untuk orang tua kandung Angeline, Hamidah dan Rosyidi. Margriet juga pernah mempekerjakan ayah kandung Angeline.
"Melihat kondisi seperti itu (susah-Red.), ayah kandung Angeline diberikan pekerjaan di rumah (Margriet) yang sedang direnovasi di Canggu, Kuta Utara, Bali," tutur Ary.
Simpati untuk Angeline.ANT/Maulana Surya
Angeline dikabarkan hilang sejak 16 Mei. Hampir sebulan dicari, jasad bocah delapan tahun itu ditemukan terkubur di bawah kandang ayam di halaman belakang rumah Margriet, Rabu sore 10 Juni.
Angeline dipastikan tewas dibunuh. Kepolisian sejauh ini sudah menetapkan dua tersangka: Margriet dan Agustinus Tae. Nama yang disebut belakangan adalah bekas pembantu di rumah Margriet.
Berbagai kalangan mencari Angeline ketika dikabarkan hilang.ANT/Dok
medcom.id, Jakarta: Margriet Christina Megawe disebut mengadopsi Angeline atas permintaan Hamidah, ibu kandung Angeline. Proses adopsi juga dilakukan dengan cara-cara legal, di depan notaris.
"Margriet (sebelumnya ditulis Margaret-
Red.) awalnya hanya ingin membantu biaya persalinan. Namun, Hamidah malah meminta
Margriet mengangkat Angeline sebagai anak," kata DN, kerabat Margriet, kepada Metrotvnews.com, baru-baru ini.
Menurut DN, Margriet akhirnya mau mengadopsi Angeline karena saat itu kondisi ekonomi keluarganya masih mapan. "Saat itu, Margriet mungkin berpikir akan bisa menghidupi (Angeline).
Gaji suaminya kan lumayan," tutur DN.
Ary Manurung, keponakan Margriet.MTVN/Damar Iradat
Hampir senada, Ary Manurung, keponakan Margriet, menuturkan hubungan antara tantenya dengan keluarga kandung Angeline sejatinya baik. Tapi, semuanya berubah setelah Angeline ditemukan tak bernyawa. Komunikasi dua keluarga ini terputus.
Ary mengatakan, tantenya pernah memberikan tempat tinggal sementara untuk orang tua kandung Angeline, Hamidah dan Rosyidi. Margriet juga pernah
mempekerjakan ayah kandung Angeline.
"Melihat kondisi seperti itu (susah-
Red.), ayah kandung Angeline diberikan pekerjaan di rumah (Margriet) yang sedang direnovasi di Canggu, Kuta Utara, Bali," tutur Ary.
Simpati untuk Angeline.ANT/Maulana Surya
Angeline dikabarkan hilang sejak 16 Mei. Hampir sebulan dicari, jasad bocah delapan tahun itu ditemukan terkubur di bawah kandang ayam di halaman belakang rumah Margriet, Rabu sore 10 Juni.
Angeline dipastikan tewas dibunuh. Kepolisian sejauh ini sudah menetapkan dua tersangka: Margriet dan
Agustinus Tae. Nama yang disebut belakangan adalah bekas pembantu di rumah Margriet.
Berbagai kalangan mencari Angeline ketika dikabarkan hilang.ANT/Dok Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ICH)