Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memastikan pelacakan kontak erat covid-19 dimasifkan usai libur Natal 2021 dan tahun baru 2022 (Nataru). Upaya itu untuk mendeteksi kasus covid-19 sedini mungkin dan mencegah penularan kadung meluas.
“Kontak erat diprioritaskan lebih dulu untuk orang yang pernah bertatap muka atau bersentuhan fisik,” kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 4 Januari 2022.
Wiku mengatakan pelacakan juga diutamakan bagi mereka yang merawat pasien covid-19. Sejatinya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan rasio pelacakan kontak erat ialah 30 orang per satu kasus covid-19.
“Tapi kemampuan setiap daerah berbeda-beda,” papar dia.
Baca: Satgas: Nataru 2022 Sukses Dilewati Tanpa Lonjakan Covid-19
Selain itu, Wiku meminta seluruh pelaku perjalanan mematuhi prosedur dan durasi karantina. Kepatuhan itu guna mengurangi beban kontak erat yang dites dan dilacak.
“Mohon minimalkan mobilitas ke luar ruangan jika tidak mendesak dan karantina mandiri di rumah 14 hari jika memungkinkan,” ujar dia.
Wiku menyebut karantina mandiri menjadi alternatif untuk memantau dan menjaga kondisi fisik. Yang terpenting, karantina membuat pelaku perjalanan tidak membahayakan orang lain di sekitarnya.
Pemerintah daerah diperintahkan aktif memonitor dan mengevaluasi testing, tracing, dan treatment (3T). Dengan begitu, kasus covid-19 segera terdeteksi dan diintervensi.
“Terutama di daerah yang mengalami kenaikan kasus selama periode Nataru,” jelas dia.
Jakarta: Satuan Tugas (
Satgas) Penanganan Covid-19 memastikan pelacakan kontak erat covid-19 dimasifkan usai libur Natal 2021 dan tahun baru 2022 (
Nataru). Upaya itu untuk mendeteksi kasus covid-19 sedini mungkin dan mencegah penularan kadung meluas.
“Kontak erat diprioritaskan lebih dulu untuk orang yang pernah bertatap muka atau bersentuhan fisik,” kata juru bicara Satgas Penanganan
Covid-19 Wiku Adisasmito dalam telekonferensi di Jakarta, Selasa, 4 Januari 2022.
Wiku mengatakan pelacakan juga diutamakan bagi mereka yang merawat pasien covid-19. Sejatinya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan rasio pelacakan kontak erat ialah 30 orang per satu kasus covid-19.
“Tapi kemampuan setiap daerah berbeda-beda,” papar dia.
Baca:
Satgas: Nataru 2022 Sukses Dilewati Tanpa Lonjakan Covid-19
Selain itu, Wiku meminta seluruh pelaku perjalanan mematuhi prosedur dan durasi karantina. Kepatuhan itu guna mengurangi beban kontak erat yang dites dan dilacak.
“Mohon minimalkan mobilitas ke luar ruangan jika tidak mendesak dan karantina mandiri di rumah 14 hari jika memungkinkan,” ujar dia.
Wiku menyebut karantina mandiri menjadi alternatif untuk memantau dan menjaga kondisi fisik. Yang terpenting, karantina membuat pelaku perjalanan tidak membahayakan orang lain di sekitarnya.
Pemerintah daerah diperintahkan aktif memonitor dan mengevaluasi testing,
tracing, dan
treatment (3T). Dengan begitu, kasus covid-19 segera terdeteksi dan diintervensi.
“Terutama di daerah yang mengalami kenaikan kasus selama periode Nataru,” jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)