Juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez.
Juru bicara vaksinasi covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez.

Kemenkes Sebut Tracing di Yogyakarta dan Bali Belum Maksimal

Fachri Audhia Hafiez • 29 Januari 2022 15:54
Jakarta: Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi, mengatakan peningkatan kasus covid-19 di Yogyakarta dan Bali di bawah 300 per hari. Situasi itu diyakini akibat berkurangnya instrumen tracing.
 
"Yogyakarta, Bali kasusnya masih rendah Bali. Tapi kapasitas untuk tracing-nya belum maksimal. Ini harusnya perlu didorong ya. Karena bisa saja kasusnya jauh lebih banyak," kata Nadia dalam diskusi daring bertajuk 'Menahan Gelombang Omicron', Sabtu, 29 Januari 2022.
 
Nadia membandingkan dengan tracing yang dilakukan di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Tracing pada ketiga provinsi tersebut sudah diperkuat.

"Kalau di Jakarta memang tracing-nya sudah pada level II artinya cukup, tapi memang (menjadikan) jumlah kasus yang cukup tinggi," ujar Nadia.
 
Baca: Sistem Isoman Harus Dipersiapkan dengan Baik
 
Tracing, kata Nadia, mempermudah pendeteksian dini terhadap penularan covid-19. Menurut dia, instrumen itu akan mempercepat proses pemulihan pasien dan mencegah meluasnya penularan.
 
"Karena (disebabkan) polanya yang tidak bergejala tadi. Jadi kesempatan yang luar biasa pada saat kita menemukan kasus positif, diantisipasi tracing, testing," ucap Nadia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan