medcom.id, Jeddah: Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengeluhkan proses pemeriksaan barang bawaan jemaah haji di bandara embarkasi. Pemeriksaan barang di bandara keberangkatan dinilai tidak cermat, sehingga banyak barang bawaan jemaah haji yang tertahan di bandara kedatangan di Arab Saudi.
Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah AKBP Jajang Hasan Basri mengatakan, keluhan atas pemeriksaan barang di bandara embarkasi mengemuka saat evaluasi kedatangan jemaah haji Tanah Air gelombang pertama. Sampai hari terakhir kedatangan di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah, masih ada jemaah membawa barang-barang tidak lazim.
“Di sini kan pemeriksaannya ketat, petugas imigrasi dan petugas bandara tentu dengan mudah menahan barang-barang bawaah jemaah yang dicurigai,” kata Jajang di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (8/9/2015).
Menurut dia, sebagian jemaah haji masih nekat membawa barang yang dianggap tidak lazim di dalam tas koper besar. Akibatnya, barang mereka tak bisa lolos keluar bandara. Di antara barang tak lazim yang dibawa adalah batu-batu kecil, beras dan mi instan dalam jumlah banyak, serta batu sekepalan tangan.
“Saya juga heran untuk apa batu sebesar itu dibawa ke sini. Anehnya, barang-barang tersebut bisa lolos dalam pemeriksaan embarkasi maupun bandara pemberangkatan di Indonesia,” ujar Jajang.
Selain itu, Jajang melanjutkan, ada juga jemaah yang kedapatan membawa obat dalam jumlah yang banyak. Bahkan, seorang jemaah asal Makassar, Sulawesi Selatan, membawa satu tas besar berisi 6.000 butir obat tanpa surat keterangan medis. (MCH)
medcom.id, Jeddah: Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengeluhkan proses pemeriksaan barang bawaan jemaah haji di bandara embarkasi. Pemeriksaan barang di bandara keberangkatan dinilai tidak cermat, sehingga banyak barang bawaan jemaah haji yang tertahan di bandara kedatangan di Arab Saudi.
Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah AKBP Jajang Hasan Basri mengatakan, keluhan atas pemeriksaan barang di bandara embarkasi mengemuka saat evaluasi kedatangan jemaah haji Tanah Air gelombang pertama. Sampai hari terakhir kedatangan di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah, masih ada jemaah membawa barang-barang tidak lazim.
“Di sini kan pemeriksaannya ketat, petugas imigrasi dan petugas bandara tentu dengan mudah menahan barang-barang bawaah jemaah yang dicurigai,” kata Jajang di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (8/9/2015).
Menurut dia, sebagian jemaah haji masih nekat membawa barang yang dianggap tidak lazim di dalam tas koper besar. Akibatnya, barang mereka tak bisa lolos keluar bandara. Di antara barang tak lazim yang dibawa adalah batu-batu kecil, beras dan mi instan dalam jumlah banyak, serta batu sekepalan tangan.
“Saya juga heran untuk apa batu sebesar itu dibawa ke sini. Anehnya, barang-barang tersebut bisa lolos dalam pemeriksaan embarkasi maupun bandara pemberangkatan di Indonesia,” ujar Jajang.
Selain itu, Jajang melanjutkan, ada juga jemaah yang kedapatan membawa obat dalam jumlah yang banyak. Bahkan, seorang jemaah asal Makassar, Sulawesi Selatan, membawa satu tas besar berisi 6.000 butir obat tanpa surat keterangan medis. (MCH)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)