Ilustrasi. Jemaah haji di Mina. AFP
Ilustrasi. Jemaah haji di Mina. AFP

PBNU: Masyarakat Indonesia Jangan Ngoyo Naik Haji

Intan fauzi • 02 Oktober 2015 18:26
medcom.id, Jakarta: Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf menyampaikan, masyarakat Indonesia tidak perlu ngoyo untuk melaksanakan ibadah haji. Sebab, dilihat dari nilai kemampuan melaksanakan ibadah haji (istitha'ah), faktor keamanan yang tidak baik bisa menjadi penggugur kewajiban beribadah haji.
 
"Tentu perlu meluruskan kembali persepsi umat Islam tentang ibadah haji itu sendiri, bahwa ibadah haji memiliki kewajiban yang bersyarat yaitu syarat istitha'ah, artinya ada jaminan keamanan dan jaminan kemampuan lahir batin dari para jemaah untuk melaksanakannya," kata Yahya di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (2/10/2015).
 
Yahya melihat, saat ini faktor keamanan saat ibadah haji semakin menurun jika melihat dua peristiwa terakhir di Masjidil Haram, yaitu jatuhnya crane dan tragedi Mina. Untuk itu, nilai istitha'ah dapat gugur.

"Maka dalam kajian syariat apabila ada resiko gangguan keamanan nyawa dan harta walaupun sedikit itu sudah menggugurkan istitha'ah, tidak wajib lagi," jelas Yahya.
 
Untuk itu, Yahya kembali menegaskan, masyarakat Indonesia tidak perlu terlalu menggebu ingin melaksanakan ibadah haji jika dapat mengancam keamanan. Meski ada persepsi meninggal dunia di tanah suci termasuk pada mati syahid.
 
"Masyarakat Indonesia tidak perlu terlalu ngoyo harus melaksanakan ibadah haji kalau tidak ada istitha'ah," terangnya.
 
Di samping itu, Yahya mengimbau pemerintah tidak perlu terus menerus menaikkan kuota haji. "Karena kebutuhan paling utama adalah jaminan keamanan," pungkas Yahya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan