medcom.id, Jakarta: Terminal Selatan Bandara Halim Perdanakusuma diperketat jelang kedatangan kelompok terbang (kloter) pertama jemaah haji Indonesia di Tanah Air. Petugas kesehatan dari Kementerian Kesehatan menjemput jemaah di pintu kedatangan Terminal Selatan Bandara Halim Perdanakusuma.
Hal ini dilakukan guna mengantisipasi penularan MERSCoV (Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus) atau Sindrom pernapasan akut dari Timur Tengah. Kasubag Humas Kemenag Jawa Barat, Abdurrahman, menjelaskan, petugas akan melakukan serangkaian tes kesehatan terhadap jemaah.
"Pengecekan pemeriksaan, imigrasi, kemudian kesehatan mengantisipasi perlindungan terkait penyakit yang disebabkan dari virus ini. Semua telah diserahkan kepada tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan," ujar Abdurrahman di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (29/9/2015).
Abdurrahman menambahkan, usai dicek kesahatan, jemaah haji dibawa ke asrama haji di Bekasi, Jawa Barat. Selanjutnya, mereka diserahterimakan ke PPIH masing-masing.
"Jadi mereka tidak dijemput keluarga di bandara, nanti di asrama haji penyerahan ke PPIH," imbuhnya.
Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Kementerian Kesehatan, Vensya memaparkan, petugas medis akan memeriksa kesahatan di pesawat. Selain itu, saat di bandara mereka juga akan dicek kembali. Mereka diperiksa untuk mencegah penularan virus MERSCoV dan E-Bola.
"Jadi, 3 jam sebelum pendaratan mereka dicek, kan di pesawat ada petugas, nanti pas mendarat petugas kami masuk, periksa, baru mereka turun dan di bandara discan juga," kata dia.
Vensya mengimbau para jemaah setelah tiba di Tanah Air, beristirahat dengan cukup. Apabila batuk tutuplah mulut dan hidung menggunakan masker, sapu tangan atau tisu.
"Apabila sakit demam atau batuk dalam kurun 14 hari setelah sampai di Tanah Air, jemaah dimohon segera melaporkan atau memeriksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit dengan membawa K3JH," jelasnya.
medcom.id, Jakarta: Terminal Selatan Bandara Halim Perdanakusuma diperketat jelang kedatangan kelompok terbang (kloter) pertama jemaah haji Indonesia di Tanah Air. Petugas kesehatan dari Kementerian Kesehatan menjemput jemaah di pintu kedatangan Terminal Selatan Bandara Halim Perdanakusuma.
Hal ini dilakukan guna mengantisipasi penularan MERSCoV (Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus) atau Sindrom pernapasan akut dari Timur Tengah. Kasubag Humas Kemenag Jawa Barat, Abdurrahman, menjelaskan, petugas akan melakukan serangkaian tes kesehatan terhadap jemaah.
"Pengecekan pemeriksaan, imigrasi, kemudian kesehatan mengantisipasi perlindungan terkait penyakit yang disebabkan dari virus ini. Semua telah diserahkan kepada tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan," ujar Abdurrahman di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa (29/9/2015).
Abdurrahman menambahkan, usai dicek kesahatan, jemaah haji dibawa ke asrama haji di Bekasi, Jawa Barat. Selanjutnya, mereka diserahterimakan ke PPIH masing-masing.
"Jadi mereka tidak dijemput keluarga di bandara, nanti di asrama haji penyerahan ke PPIH," imbuhnya.
Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Kementerian Kesehatan, Vensya memaparkan, petugas medis akan memeriksa kesahatan di pesawat. Selain itu, saat di bandara mereka juga akan dicek kembali. Mereka diperiksa untuk mencegah penularan virus MERSCoV dan E-Bola.
"Jadi, 3 jam sebelum pendaratan mereka dicek, kan di pesawat ada petugas, nanti pas mendarat petugas kami masuk, periksa, baru mereka turun dan di bandara discan juga," kata dia.
Vensya mengimbau para jemaah setelah tiba di Tanah Air, beristirahat dengan cukup. Apabila batuk tutuplah mulut dan hidung menggunakan masker, sapu tangan atau tisu.
"Apabila sakit demam atau batuk dalam kurun 14 hari setelah sampai di Tanah Air, jemaah dimohon segera melaporkan atau memeriksakan diri ke Puskesmas atau rumah sakit dengan membawa K3JH," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)