Jakarta: Kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat 1.571 dalam waktu satu hari. Kementerian Kesehatan mencatat ada 19.391 kasus DBD yang mengakibatkan 132 orang meninggal hingga Kamis, 12 Maret 2020.
"Lampung masih menjadi paling tinggi, ada 3.004 kasus dengan kematian 13. Disusul NTT 2.757 kasus dengan jumlah kematian 32 orang," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Media Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020.
Di Jawa Timur, angka DBD juga cukup tinggi, mencapai 1.761 kasus. Sebanyak 1.420 kasus DBD di Jawa Barat , 1.197 kasus di Jawa Tengah, 1.104 kasus di Riau, dan 1.081 kasus di Jambi.
Baca: Persentase Kematian Akibat DBD berdasarkan Usia
Nadia mengatakan DBD merupakan penyakit yang akan selalu datang di negara tropis. Di Singapura yang memiliki infrastruktur sangat hebat pun masih ada kasus DBD.
"Nah, DBD pasti akan tetap ada selama negara ini masih jadi negara tropis. Nyamuk aidesnya masih hidup dengan kita," kata dia.
Namun, Nadia menegaskan pemerintah akan terus mengantisipasi penyebaran penyakit ini agar tidak menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) besar-besaran. "Pasti kita akan menghadapi DBD," ucap dia.
Jakarta: Kasus demam berdarah dengue (DBD) meningkat 1.571 dalam waktu satu hari. Kementerian Kesehatan mencatat ada 19.391 kasus DBD yang mengakibatkan 132 orang meninggal hingga Kamis, 12 Maret 2020.
"Lampung masih menjadi paling tinggi, ada 3.004 kasus dengan kematian 13. Disusul NTT 2.757 kasus dengan jumlah kematian 32 orang," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada
Media Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020.
Di Jawa Timur, angka DBD juga cukup tinggi, mencapai 1.761 kasus. Sebanyak 1.420 kasus DBD di Jawa Barat , 1.197 kasus di Jawa Tengah, 1.104 kasus di Riau, dan 1.081 kasus di Jambi.
Baca: Persentase Kematian Akibat DBD berdasarkan Usia
Nadia mengatakan DBD merupakan penyakit yang akan selalu datang di negara tropis. Di Singapura yang memiliki infrastruktur sangat hebat pun masih ada kasus DBD.
"Nah, DBD pasti akan tetap ada selama negara ini masih jadi negara tropis. Nyamuk aidesnya masih hidup dengan kita," kata dia.
Namun, Nadia menegaskan pemerintah akan terus mengantisipasi penyebaran penyakit ini agar tidak menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) besar-besaran. "Pasti kita akan menghadapi DBD," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)