Jakarta: Sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, Tiongkok, dipastikan dalam keadaan sehat. Mereka dibawa ke Pangkalan Militer Natuna, Kepulauan Riau, untuk dilakukan observasi.
"Semua WNI yang dijemput dalam evakuasi kemanusiaan ini dipastikan semuanya dinyatakan sehat melalui prosedur kesehatan sesuai standar WHO (World Health Organization)," kata juru bicara presiden, M Fadjroel Rachman, dalam keterangan tertulis, Minggu, 2 Februari 2020.
Pemerintah rencananya memulangkan 245 WNI yang berada di Wuhan. Namun, empat WNI tidak bersedia pulang, dan tiga lainnya tidak lolos screening oleh pemerintah Tiongkok.
Fadjroel menjelaskan para WNI dibawa ke Natuna karena fasilitas di rumah sakitnya lengkap. Rumah sakit tersebut dikelola tim dokter dari TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AL).
Fadjroel menegaskan proses evakuasi kemanusiaan dan transit observasi dilakukan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2019, di bawah koordinasi menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan serta menteri koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan.
"Marilah kita bergotong-royong, bahu-membahu menghadapi dan melewati masa sulit demi nilai perikemanusiaan yang melekat dalam diri kita semua. Selamat kembali ke Tanah Air tercinta, Indonesia!" pungkas Fadjroel.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/JKRGxE8N" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Hubei, Tiongkok, dipastikan dalam keadaan sehat. Mereka dibawa ke Pangkalan Militer Natuna, Kepulauan Riau, untuk dilakukan observasi.
"Semua WNI yang dijemput dalam evakuasi kemanusiaan ini dipastikan semuanya dinyatakan sehat melalui prosedur kesehatan sesuai standar WHO (
World Health Organization)," kata juru bicara presiden, M Fadjroel Rachman, dalam keterangan tertulis, Minggu, 2 Februari 2020.
Pemerintah rencananya memulangkan 245 WNI yang berada di Wuhan. Namun, empat WNI tidak bersedia pulang, dan tiga lainnya tidak lolos
screening oleh pemerintah Tiongkok.
Fadjroel menjelaskan para
WNI dibawa ke Natuna karena fasilitas di rumah sakitnya lengkap. Rumah sakit tersebut dikelola tim dokter dari TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AL).
Fadjroel menegaskan proses evakuasi kemanusiaan dan transit observasi dilakukan berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2019, di bawah koordinasi menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan serta menteri koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan.
"Marilah kita bergotong-royong, bahu-membahu menghadapi dan melewati masa sulit demi nilai perikemanusiaan yang melekat dalam diri kita semua. Selamat kembali ke Tanah Air tercinta, Indonesia!" pungkas Fadjroel.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)