Jakarta: Pemerintah dinilai perlu mengikuti langkah pemerintah Amerika Serikat (AS) yang memperbanyak pelaksanaan tes deteksi cepat atau rapid test covid-19. Melalui rapid test, pemerintah AS menemukan 499 ribu warganya yang terinfeksi virus korona.
“Kalau tes masif ini dilakukan di Indonesia, kita bisa dapat data lebih pasti berapa yang terjangkit korona,” ujar warga negara Indonesia (WNI) di AS, Eva Mazrieva, dalam siaran SmartFM, Jakarta, Sabtu, 11 April 2020.
Eva mengatakan koordinasi antara pemerintah AS dan masyarakat cukup solid. Sehingga, masyarakat juga aktif dalam menjalankan rapid test covid-19.
Menurut dia, rapid test yang berjalan di AS mampu menemukan banyak kasus positif korona dan semuanya langsung ditangani dengan cepat. Dari 327 juta warga AS, sebanyak 2,5 juta orang telah mengikuti rapid test.
“Jadi ketahuan sakit korona tinggi bukan karena masyarakatnya cuek,” tutur Eva.
Baca: Data Positif Korona Berbeda, Yurianto: Pemprov DKI Telat Melaporkan
Jumlah kasus positif korona di Indonesia bertambah 219 orang. Total pasien positif menjadi 3.512 orang hingga Jumat, 10 April 2020.
Penambahan kasus berdasarkan pemeriksaan dengan motode polymerase chain reaction (PCR). Seluruh pasien baru sudah dibawa ke rumah sakit rujukan.
Sementara itu, jumlah pasien positif yang sembuh dan sudah dipulangkan bertambah 30 orang menjadi 282 orang. Sedangkan, pasien positif korona yang meninggal bertambah 26 orang menjadi 306 orang meninggal.
Jakarta: Pemerintah dinilai perlu mengikuti langkah pemerintah Amerika Serikat (AS) yang memperbanyak pelaksanaan tes deteksi cepat atau
rapid test covid-19. Melalui
rapid test, pemerintah AS menemukan 499 ribu warganya yang terinfeksi virus korona.
“Kalau tes masif ini dilakukan di Indonesia, kita bisa dapat data lebih pasti berapa yang terjangkit korona,” ujar warga negara Indonesia (WNI) di AS, Eva Mazrieva, dalam siaran
SmartFM, Jakarta, Sabtu, 11 April 2020.
Eva mengatakan koordinasi antara pemerintah AS dan masyarakat cukup solid. Sehingga, masyarakat juga aktif dalam menjalankan rapid test covid-19.
Menurut dia,
rapid test yang berjalan di AS mampu menemukan banyak kasus positif korona dan semuanya langsung ditangani dengan cepat. Dari 327 juta warga AS, sebanyak 2,5 juta orang telah mengikuti
rapid test.
“Jadi ketahuan sakit korona tinggi bukan karena masyarakatnya cuek,” tutur Eva.
Baca: Data Positif Korona Berbeda, Yurianto: Pemprov DKI Telat Melaporkan
Jumlah kasus positif korona di Indonesia bertambah 219 orang. Total pasien positif menjadi 3.512 orang hingga Jumat, 10 April 2020.
Penambahan kasus berdasarkan pemeriksaan dengan motode polymerase chain reaction (PCR). Seluruh pasien baru sudah dibawa ke rumah sakit rujukan.
Sementara itu, jumlah pasien positif yang sembuh dan sudah dipulangkan bertambah 30 orang menjadi 282 orang. Sedangkan, pasien positif korona yang meninggal bertambah 26 orang menjadi 306 orang meninggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)