medcom.id, Jakarta: Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani merasa kehilangan atas meninggalnya Politikus Senior Gerindra Haryanto Taslam. Ia menilai, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari almarhum.
"Beliau mengajarkan kita untuk berpolitik itu benar-benar dengan hati nurani bukan dengan kepentingan pragmatis," kata Ahmad di rumah duka di Jalan Buluh Perindu, Blok N Nomor 1, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (15/3.2015).
Ahmad Yani mengaku sudah mengenal Haryanto cukup lama. Keduanya sama-sama bergerak membuat perlawanan pada era reformasi 1998. "Sempat beliau mengalami musibah waktu itu. Saya kira dia satu satunya tokoh yang pantas diteladani," jelas dia.
Haryanto Taslam menghembuskan nafas terakhir pada usia 61 sekitar pukul 20.55 WIB, Sabtu tadi. Almarhum diketahui masuk ke rumah sakit sejak Jumat 13 Maret. Ia sempat tidak sadarkan diri lantaran tersedak makanan cair sampai harus dilarikan ke RS.
Almarhum merupakan loyalis PDI pro Megawati (PDIP) pada 1998 yang saat itu dianggap musuh pemerintah Orde Baru. Ia pun pernah diculik saat menuju rumah Megawati di Kebagusan, Jakarta Selatan. Haryanto juga sempat dijebloskan ke sel.
Tapi pada 2009, dia bergabung dengan Partai Gerindra yang didirikan Prabowo Subianto. Haryanto Taslam diberi jabatan sebagai Direktur Media Center Gerindra. Ia kemudian menjadi anggota Dewan Pembina Partai Gerindra sejak 2012.
medcom.id, Jakarta: Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani merasa kehilangan atas meninggalnya Politikus Senior Gerindra Haryanto Taslam. Ia menilai, ada banyak hal yang bisa dipelajari dari almarhum.
"Beliau mengajarkan kita untuk berpolitik itu benar-benar dengan hati nurani bukan dengan kepentingan pragmatis," kata Ahmad di rumah duka di Jalan Buluh Perindu, Blok N Nomor 1, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (15/3.2015).
Ahmad Yani mengaku sudah mengenal Haryanto cukup lama. Keduanya sama-sama bergerak membuat perlawanan pada era reformasi 1998. "Sempat beliau mengalami musibah waktu itu. Saya kira dia satu satunya tokoh yang pantas diteladani," jelas dia.
Haryanto Taslam menghembuskan nafas terakhir pada usia 61 sekitar pukul 20.55 WIB, Sabtu tadi. Almarhum diketahui masuk ke rumah sakit sejak Jumat 13 Maret. Ia sempat tidak sadarkan diri lantaran tersedak makanan cair sampai harus dilarikan ke RS.
Almarhum merupakan loyalis PDI pro Megawati (PDIP) pada 1998 yang saat itu dianggap musuh pemerintah Orde Baru. Ia pun pernah diculik saat menuju rumah Megawati di Kebagusan, Jakarta Selatan. Haryanto juga sempat dijebloskan ke sel.
Tapi pada 2009, dia bergabung dengan Partai Gerindra yang didirikan Prabowo Subianto. Haryanto Taslam diberi jabatan sebagai Direktur Media Center Gerindra. Ia kemudian menjadi anggota Dewan Pembina Partai Gerindra sejak 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)