Penyelam gabungan dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), Denjaka, Taivip dan Basarnas melakukan persiapan sebelum melakukan penyelaman di Kapal Negara (KN) Purworejo di Pelabuhan Kumai, pangkalan Bun, Kalimantan Tengah-- MI/Susanto
Penyelam gabungan dari Komando Pasukan Katak (Kopaska), Denjaka, Taivip dan Basarnas melakukan persiapan sebelum melakukan penyelaman di Kapal Negara (KN) Purworejo di Pelabuhan Kumai, pangkalan Bun, Kalimantan Tengah-- MI/Susanto

Mampukah Penyelam Taklukkan Arus di Selat Karimata?

Tri Kurniawan • 09 Januari 2015 11:04
medcom.id, Jakarta: Ketua Umum Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) DKI Jakarta Ali Mochtar Ngabalin yakin penyelam Tim Search and Rescue (SAR) gabungan mampu mengatasi derasnya arus di perairan Selat Karimata. Hari ini, mereka diberi tugas mengevakuasi ekor pesawat AirAsia QZ8501.
 
"Serumit apa pun situasi di laut, gelombang atau arus, saya kira penyelam mengerti seperti apa langkah yang harus diambil. Banyak cara untuk menghadapi situasi seperti itu," kata Ngabalin kepada Metrotvnews.com, Jumat (9/1/2015).
 
Ngabalin percaya arus di lokasi ekor AirAsia dahsyat. Namun, ia percaya, penyelam yang turun ke Selat Karimata sudah berpengalaman dan berkualifikasi rescue. Para penyelam, lanjutnya, selalu belajar dari pengalaman sulit yang dihadapi sebelumnya. "Penyelam sudah diberikan pengetahuan bagaimana menghadapi situasi itu," ujarnya.

Jika diberikan kewenangan, politikus Partai Golkar itu yakin, penyelam Tim SAR gabungan bisa mengevakuasi ekor AirAsia, karena mereka mengerti apa yang harus dilakukan. Prinsipnya, menurut Ngabalin, bukan alam yang menentukan, tapi penyelam yang diberikan akal dan keterampilan harus mampu mengatasi situasi rumit.
 
"Pasukan Katak itu sudah terlatih. Kalau cuma 30 meter itu rendah. Jangan militer, kami saja yang sipil Insya Allah bisa melakukan itu," tuturnya.
 
Ngabalin mengatakan, para penyelam DKI ingin bergabung dengan penyelam Tim SAR gabungan menjalankan tugas kemanusian yakni mencari korban dan badan pesawat AirAsia. Siang nanti, pengurus POSSI DKI akan bertemu pimpinan Basarnas untuk menyampaikan hal itu.
 
"Kami bisa dibawa komando Basarnas, memohon diri untuk ikut serta dalam tugas kemanusian. Ada 100 penyelam yang siap ikut, tapi tahap pertama 30 sampai 50 orang dulu," terangnya.
 
Menurutnya, Tim SAR masih dihadapkan dengan tugas besar, karena badan pesawat hingga saat ini belum ditemukan. Maka, dibutuhkan banyak penyelam. Penyelam DKI yang disiapkan untuk ikut mencari badan korban dan badan AirAsia, menurutnya, sudah bersertifikat A3 (rescue).
 
Dia menceritakan pengalaman penyelam POSSI DKI saat mengevakuasi korban yang terjebak banjir di basement Gedung UOB Buana, Jakarta, pada 2014. Saat itu, kondisi di lokasi kejadian gelap gulita. Dengan berbagai cara, penyelam mampu menemukan korban.
 
"Mana tahu kami bisa ambil bagian, karena sampai sekarang badan pesawat belum ditemukan," tambahnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan