medcom.id, Jakarta: TNI menarik pasukan dari operasi pencarian korban dan badan pesawat AirAsia yang jatuh di perairan Selat Karimata. Kadispen TNI Angkatan Darat Kolonel Infantri Wuryanto mengatakan TNI sudah koordinasi dengan Basarnas sebelum menarik pasukan.
"Sudah koordinasi, jadi bukan ujuk-ujuk ditarik," kata Wuryanto kepada Metrotvnews.com, Rabu (28/1/2015).
TNI menilai Badan SAR Nasional (Basarnas) mampu melanjutkan operasi. "Kemampuan Basarnas, alat peralatan sudah mencukupi. TNI sifatnya hanya membantu, walau ternyata operasional yang paling dominan dari TNI," terangnya.
Dia menyampaikan, personel TNI sudah bekerja keras dalam mencari korban dan badan AirAsia sejak dinyatakan hilang pada 28 Desember. Hasilnya pun, menurut Wuryanto, sudah luar biasa. Kendati demikian, dia mengatakan, jajaran TNI di Pangkalan Bun tetap memantau operasi pencarian korban.
"Kegiatan oleh TNI sudah di luar panggilan tugas, sehingga dari 81 penyelam sudah terkompresi. Itu kan tidak main-main. Dari waktu yang sekian lama, kebijakan Panglima TNI pasukan ditarik," terangnya.
Panglima Armada Barat, Laksamana Muda TNI, Widodo mengatakan sesuai arahan Panglima TNI Jenderal Moeldoko, untuk satuan tugas SAR seluruhnya kembali ke homebase masing-masing, Selasa 27 Januari.
Sementara, Basarnas memastikan operasi akan terus dilanjutkan. Kepala Basarnas, Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo berharap penarikan unsur TNI tidak menghentikan operasi pencarian.
"Sepanjang saya selaku Koordinator SAR belum menyatakan ditutup, maka operasi pencarian tetap berlanjut," tegas Soelistyo, kemarin.
medcom.id, Jakarta: TNI menarik pasukan dari operasi pencarian korban dan badan pesawat AirAsia yang jatuh di perairan Selat Karimata. Kadispen TNI Angkatan Darat Kolonel Infantri Wuryanto mengatakan TNI sudah koordinasi dengan Basarnas sebelum menarik pasukan.
"Sudah koordinasi, jadi bukan ujuk-ujuk ditarik," kata Wuryanto kepada
Metrotvnews.com, Rabu (28/1/2015).
TNI menilai Badan SAR Nasional (Basarnas) mampu melanjutkan operasi. "Kemampuan Basarnas, alat peralatan sudah mencukupi. TNI sifatnya hanya membantu, walau ternyata operasional yang paling dominan dari TNI," terangnya.
Dia menyampaikan, personel TNI sudah bekerja keras dalam mencari korban dan badan AirAsia sejak dinyatakan hilang pada 28 Desember. Hasilnya pun, menurut Wuryanto, sudah luar biasa. Kendati demikian, dia mengatakan, jajaran TNI di Pangkalan Bun tetap memantau operasi pencarian korban.
"Kegiatan oleh TNI sudah di luar panggilan tugas, sehingga dari 81 penyelam sudah terkompresi. Itu kan tidak main-main. Dari waktu yang sekian lama, kebijakan Panglima TNI pasukan ditarik," terangnya.
Panglima Armada Barat, Laksamana Muda TNI, Widodo mengatakan sesuai arahan Panglima TNI Jenderal Moeldoko, untuk satuan tugas SAR seluruhnya kembali ke homebase masing-masing, Selasa 27 Januari.
Sementara, Basarnas memastikan operasi akan terus dilanjutkan. Kepala Basarnas, Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo berharap penarikan unsur TNI tidak menghentikan operasi pencarian.
"Sepanjang saya selaku Koordinator SAR belum menyatakan ditutup, maka operasi pencarian tetap berlanjut," tegas Soelistyo, kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)