medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo turut berpartisipasi dalam menyambut Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap 23 Juli.
Jokowi berpesan agar anak-anak mendapat perlindungan yang memadai. Di samping itu, dia meminta agar semua pihak membuat anak-anak selalu riang gembira.
"Anak-anak adalah pewaris pertiwi. Jaga dan buatlah mereka gembira. Selamat Hari Anak Nasional 2015 -Jkw," tulis Jokowi dalam akun Twitter resminya, @jokowi, Kamis (23/7/2015) beberapa jam lalu.
Seperti kita ketahui, tingkat kekerasan terhadap anak di Indonesia masih tinggi. "Permasalahan anak semakin kompleks, sehingga membutuhkan penanganan secara serius dengan melibatkan seluruh pihak," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Niam Sholeh, kepada Metrotvnews.com, Rabu 22 Juli 2015 kemarin.
Dari sembilan klaster pengaduan KPAI, kasus anak berhadapan dengan hukum menempati posisi tertinggi. Hingga April 2015, ada 6.006 kasus anak berhadapan dengan hukum. Masalah pengasuhan mencapai 3.160 kasus, pendidikan 1.764 kasus, kesehatan dan napza 1.366 kasus dan cybercrimeatau pornografi mencapai 1.032 kasus.
Dalam memperingati Hari Anak Nasional, Ni'am pun berharap agar negara turut berperan dalam memperhatikan perlindungan anak.
"Negara perlu hadir total untuk lebih memperhatikan perlindungan anak. Penegakan hukum harus tegas untuk mencegah terjadinya kasus yang berulang," tegasnya.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo turut berpartisipasi dalam menyambut Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap 23 Juli.
Jokowi berpesan agar anak-anak mendapat perlindungan yang memadai. Di samping itu, dia meminta agar semua pihak membuat anak-anak selalu riang gembira.
"Anak-anak adalah pewaris pertiwi. Jaga dan buatlah mereka gembira. Selamat Hari Anak Nasional 2015 -Jkw," tulis Jokowi dalam akun Twitter resminya, @jokowi, Kamis (23/7/2015) beberapa jam lalu.
Seperti kita ketahui, tingkat kekerasan terhadap anak di Indonesia masih tinggi. "Permasalahan anak semakin kompleks, sehingga membutuhkan penanganan secara serius dengan melibatkan seluruh pihak," kata Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Niam Sholeh, kepada Metrotvnews.com, Rabu 22 Juli 2015 kemarin.
Dari sembilan klaster pengaduan KPAI, kasus anak berhadapan dengan hukum menempati posisi tertinggi. Hingga April 2015, ada 6.006 kasus anak berhadapan dengan hukum. Masalah pengasuhan mencapai 3.160 kasus, pendidikan 1.764 kasus, kesehatan dan napza 1.366 kasus dan cybercrimeatau pornografi mencapai 1.032 kasus.
Dalam memperingati Hari Anak Nasional, Ni'am pun berharap agar negara turut berperan dalam memperhatikan perlindungan anak.
"Negara perlu hadir total untuk lebih memperhatikan perlindungan anak. Penegakan hukum harus tegas untuk mencegah terjadinya kasus yang berulang," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
