Peneliti LIPI Adriana Elisabeth (dua dari kanan). Foto: Medcom.id/ Sri Yanti Nainggolan.
Peneliti LIPI Adriana Elisabeth (dua dari kanan). Foto: Medcom.id/ Sri Yanti Nainggolan.

LIPI: Pemerintah dan Papua Butuh Berdialog

Sri Yanti Nainggolan • 08 September 2019 00:33
Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendukung adanya dialog antara pemerintah RI dengan masyarakat Papua terkait kerusuhan Papua yang terjadi saat ini. 
 
Peneliti LIPI Adriana Elisabeth mengandaikan hubungan pemerintah dan Papua seperti orang tua dan anak. Orang tua memberikan banyak hal, seperti makanan, pakaian, dan pendidikan; tetapi tak pernah bertanya apakah anak senang dengan itu.
 
"Artinya ada yang tak nyambung di sini. Anak minta macam-macam, tapi orang tua punya otoritas tak memenuhi semuanya," ujar Adriana dalam diskusi Papua dalam Dialog, Sabtu, 7 September 2019. 

Oleh karena itu, LIPI secara konsisten mendukung adanya dialog antara kedua pihak. Tujuannya supaya mengatasi gap komunikasi hingga saat ini. 
 
"Bagaimana mau tahu satu dengan yang lain kalau belum pernah duduk bicara. Jakarta lihat dari jauh, Papua juga," tutur dia. 
 
Adriana mengungkapkan bahwa dua tahun lalu, Presiden Joko Widodo telah mengadakan dialog sektoral dengan Papua di Jakarta. Ia berharap, kejadian kerusuhan Papua kali ini bisa dijadikan sebagai momentum untuk kembali diadakan dialog sektoral. 
 
Dialog tersebut dianggap penting karena hasil penelitian LIPI menunjukkan bahwa akar masalah di Papua pada tahun 1992 masih sama dengan 2009. Keempatnya adalah diskriminasi, stigma, pelanggaran HAM, serta status dan sejarah politik. 
 
Di satu sisi, Adriana juga melihat sikap pemerintah yang cenderung memperhatikan hasil sementara Papua malah proses. Perbedaan ini menciptakan jarak antara keduanya. 
 
"Jadi proses dan hasil harus baik. Caranya dibicarakan bersama," tutup dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(EKO)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan