Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai inovasi dan industrialisasi menjadi kunci penting bagi Indonesia naik kelas menjadi negara berpenghasilan tinggi sebelum 2045. Namun, perlu ada konsistensi agar Indonesia naik kelas menjadi negara berpenghasilan tinggi.
“Kuncinya, kita harus konsisten dan bekerja keras untuk melakukan inovasi dan industrialisasi secara inklusif dan berkelanjutan," ujar Presiden Jokowi dalam kata pengantar di buku Memoar William Soeryadjaya yang diluncurkan pada 12 Juni di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, dilansir pada Selasa, 4 Juni 2024.
Menurut dia, Indonesia membutuhkan sosok pengusaha seperti William Soeryadjaya untuk mendorong Indonesia menjadi negara berpenghasilam tinggi. Apalagi, William telah mendirikan dan membesarkan Grup Astra yang menjadi salah satu lokomotif perekonomian nasional.
“Kita patut belajar dari perjuangan sang perintis Grup Astra, yaitu almarhum Pak William Soeryadjaya,” ujar Presiden Jokowi.
Jokowi menilai peran swasta dalam sejarah inovasi dan industrialisasi di Indonesia, tidak lepas dari nama besar Grup Astra yang didirikan William Soeryadjaya. Sejak 1980-an, dua produk Astra, yakni mobil Toyota Kijang dan sepeda motor Honda, sudah dikenal luas oleh publik.
“Keduanya adalah sedikit dari sekian banyak produk Grup Astra di Indonesia, yang telah berkontribusi besar dalam membuka peluang kerja, ekspor, dan pertumbuhan ekonomi,” kata Jokowi.
Di samping itu, Presiden Jokowi mengapresiasi buku memoar William Soeryadjaya berjudul “Semangat Hidup dan Pasrah kepada Tuhan”. Buku ini merupakan karya almarhum Ramadhan KH, salah seorang penulis biografi dan otobiografi ternama Indonesia.
“Saya yakin buku ini akan menjadi inspirasi, sekaligus pemantik semangat bagi pembaca untuk terus berjuang dan teguh pada komitmen mewujudkan kejayaan,” ujar Presiden Jokowi.
Peluncuran buku akan mengundang Presiden Jokowi dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, serta dihadiri para tokoh bisnis, budaya, dan sastra.
Putra kedua almarhum Ramadhan KH, Gilang Ramadhan, mengungkapkan penyusunan memoar ini berawal dari keinginan besar ayahnya menuliskan kisah William Soeryadjaya yang sangat dikagumi.
“Bapak itu kalau menulis buku pasti mencari seseorang yang bisa memberikan dampak positif bagi Indonesia,” ujar dia.
Menurut dia, William bukan hanya sukses dari sisi bisnis, tetapi juga perjalanan hidupnya yang penuh tantangan membuatnya gigih dan pantang menyerah.
"Ada sisi humanis dari Om William yang diangkat oleh Bapak dalam buku ini,"
Di dalam memoar ini, William Soeryadjaya bercerita tentang awal mula pembuatan mobil Toyota Kijang pada pertengahan tahun 1970-an. Ketika itu, dirancang satu jenis kendaraan bermotor yang murah, biaya pemeliharaannya rendah, dan irit dalam pemakaian bahan bakar.
Dari gagasan ini lahir di Indonesia jenis kendaraan bermotor niaga sederhana (KBNS) yang muncul dengan berbagai merek. Dari sekitar lima merek KBNS yang muncul pada pertengahan dasawarsa 1970-an, hanya Toyota Kijang yang mampu bertahan dan berkembang.
Jenis kendaraan ini diperkenalkan untuk pertama kalinya kepada masyarakat Indonesia pada 9 Juni 1977. Hanya dalam waktu enam bulan sejak diperkenalkan, lebih dari 1.000 unit Toyota Kijang telah diproduksi. Dan hanya dalam waktu kurang dari dua tahun kemudian, unit yang ke-100 ribu dapat dicapai.
“Saya ingin Indonesia, yang sebenarnya kaya akan tanahnya, alamnya, iklimnya, dan penduduknya yang beragam etnis, bisa bersatu, maju, dan tak kalah dengan bangsa lain. Karena itu, jadikanlah perusahaan kita the Indonesian Marubeni atau the Indonesian Samsung," kata William dalam memoarnya.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) menilai
inovasi dan industrialisasi menjadi kunci penting bagi Indonesia naik kelas menjadi negara berpenghasilan tinggi sebelum 2045. Namun, perlu ada konsistensi agar Indonesia naik kelas menjadi negara berpenghasilan tinggi.
“Kuncinya, kita harus konsisten dan bekerja keras untuk melakukan inovasi dan industrialisasi secara inklusif dan berkelanjutan," ujar Presiden Jokowi dalam kata pengantar di buku Memoar William Soeryadjaya yang diluncurkan pada 12 Juni di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, dilansir pada Selasa, 4 Juni 2024.
Menurut dia, Indonesia membutuhkan sosok pengusaha seperti William Soeryadjaya untuk mendorong Indonesia menjadi negara berpenghasilam tinggi. Apalagi, William telah mendirikan dan membesarkan Grup Astra yang menjadi salah satu lokomotif perekonomian nasional.
“Kita patut belajar dari perjuangan sang perintis Grup Astra, yaitu almarhum Pak William Soeryadjaya,” ujar Presiden Jokowi.
Jokowi menilai peran swasta dalam sejarah inovasi dan industrialisasi di Indonesia, tidak lepas dari nama besar Grup Astra yang didirikan William Soeryadjaya. Sejak 1980-an, dua produk Astra, yakni mobil Toyota Kijang dan sepeda motor Honda, sudah dikenal luas oleh publik.
“Keduanya adalah sedikit dari sekian banyak produk Grup Astra di Indonesia, yang telah berkontribusi besar dalam membuka peluang kerja, ekspor, dan pertumbuhan ekonomi,” kata Jokowi.
Di samping itu, Presiden Jokowi mengapresiasi buku memoar William Soeryadjaya berjudul “Semangat Hidup dan Pasrah kepada Tuhan”. Buku ini merupakan karya almarhum Ramadhan KH, salah seorang penulis biografi dan otobiografi ternama Indonesia.
“Saya yakin buku ini akan menjadi inspirasi, sekaligus pemantik semangat bagi pembaca untuk terus berjuang dan teguh pada komitmen mewujudkan kejayaan,” ujar Presiden Jokowi.
Peluncuran buku akan mengundang Presiden Jokowi dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, serta dihadiri para tokoh bisnis, budaya, dan sastra.
Putra kedua almarhum Ramadhan KH, Gilang Ramadhan, mengungkapkan penyusunan memoar ini berawal dari keinginan besar ayahnya menuliskan kisah William Soeryadjaya yang sangat dikagumi.
“Bapak itu kalau menulis buku pasti mencari seseorang yang bisa memberikan dampak positif bagi Indonesia,” ujar dia.
Menurut dia, William bukan hanya sukses dari sisi bisnis, tetapi juga perjalanan hidupnya yang penuh tantangan membuatnya gigih dan pantang menyerah.
"Ada sisi humanis dari Om William yang diangkat oleh Bapak dalam buku ini,"
Di dalam memoar ini, William Soeryadjaya bercerita tentang awal mula pembuatan mobil Toyota Kijang pada pertengahan tahun 1970-an. Ketika itu, dirancang satu jenis kendaraan bermotor yang murah, biaya pemeliharaannya rendah, dan irit dalam pemakaian bahan bakar.
Dari gagasan ini lahir di Indonesia jenis kendaraan bermotor niaga sederhana (KBNS) yang muncul dengan berbagai merek. Dari sekitar lima merek KBNS yang muncul pada pertengahan dasawarsa 1970-an, hanya Toyota Kijang yang mampu bertahan dan berkembang.
Jenis kendaraan ini diperkenalkan untuk pertama kalinya kepada masyarakat Indonesia pada 9 Juni 1977. Hanya dalam waktu enam bulan sejak diperkenalkan, lebih dari 1.000 unit Toyota Kijang telah diproduksi. Dan hanya dalam waktu kurang dari dua tahun kemudian, unit yang ke-100 ribu dapat dicapai.
“Saya ingin Indonesia, yang sebenarnya kaya akan tanahnya, alamnya, iklimnya, dan penduduknya yang beragam etnis, bisa bersatu, maju, dan tak kalah dengan bangsa lain. Karena itu, jadikanlah perusahaan kita the Indonesian Marubeni atau the Indonesian Samsung," kata William dalam memoarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)