Ilustrasi. antara
Ilustrasi. antara

Pneumonia di Tiongkok Kategori Virus Baru? Ini Faktanya

Adri Prima • 29 November 2023 16:48
Jakarta: Wabah pneumonia menyerang anak-anak di Tiongkok. Bahkan kasus pneumonia di Tiongkok yang melonjak drastis diklaim berasal dari virus atau bakteri baru.
 
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan kalau wabah tersebut bukan berasal dari virus baru melainkan virus lama yang sudah ada. 
 
Salah satu faktor yang berkontribusi pada penyebaran virus adalah datangnya musim dingin, yang tahun ini merupakan musim dingin pertama di Tiongkok sejak negara itu mencabut status pandemi Covid-19.

"Kenapa ini bisa terjadi, karena di China kondisi masyarakat dan lingkungannya membuat patogen-patogen itu hidup kembali. Jadi bukan sesuatu yang baru seperti covid atau ebola," kata Budi.
 
Untuk merespons wabah pneumonia tersebut, WHO telah meminta seluruh negara memperketat upaya pencegahan. Serta, WHO meminta agar seluruh negara memastikan lonjakan penyakit seperti pneumonia ditangani dengan baik.
 
"Karena ini (pneumonia) yang sudah ada, obatnya juga sudah ada. Cara deteksinya juga sudah ada,” ungkap Budi.
 
Menkes mengimbau para orang tua untuk memastikan anak-anak mereka memiliki daya tahan tubuh yang tinggi. Sehingga tidak mudah tertular penyakit menular seperti pneumonia.
 
Baca juga: Ramai Kasus Pneumonia, Kemenkes Minta Semua Jajaran Kesehatan Siaga dan Waspada
 

Menkes terbitkan surat edaran siapa Pneumonia


Sebagai bentuk kesiapsiagaan pemerintah dalam mengantisipasi penularan pneumonia di Indonesia, Kemenkes menerbitkan Surat Edaran Nomor: PM.03.01/C/4632/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia.
 
"Penerbitan surat edaran tersebut bertujuan mengantisipasi penyebaran pneumonia di Indonesia," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu dalam keterangan di Jakarta, Rabu, 29 November 2023.
 
Dalam Surat Edaran tersebut, Maxi meminta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk melakukan pemantauan perkembangan kasus dan negara terjangkit di tingkat global serta meningkatkan kewaspadaan dini dengan melakukan pemantauan kasus yang dicurigai pneumonia. 
 
Ia juga meminta KKP untuk meningkatkan pengawasan terhadap orang (awak, personel, dan penumpang), alat angkut, barang bawaan, lingkungan, vektor, binatang pembawa penyakit di pelabuhan, bandar udara dan pos lintas batas negara, terutama yang berasal dari negara terjangkit.
 
"Kepada KKP dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di daerah diminta untuk melakukan surveilans ketat dengan memantau peningkatan kasus di wilayah," bebernya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(PRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan