Jakarta: Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Arief Sulistyanto mengungkap kru helikopter milik Polri tipe NBO 105 dengan nomor registrasi P-1103 sudah bertugas sesuai standar operasional prosedur (SOP). Helikopter itu jatuh di Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
"Memang kejadian ini tidak kita inginkan dan dari semua yang sudah kami lakukan penelitian, kru sudah melakukan SOP dengan benar," kata Arief di Landasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Rabu, 30 November 2022.
Arief menjelaskan hal itu diketahui berdasarkan dokumen penerbangan helikopter tersebut. Salah satu SOP yang dilakukan para awak kru adalah berangkat dengan mengenakan pelampung atau vest.
"Sehingga ini memudahkan ketika terjadi kecelakaan seperti ini mereka akan muncul dan tidak sulit menemukan karena pelampungnya sudah berwarna api cerah," ujar jenderal bintang tiga itu.
Saat ini tim pengarah telah menemukan tiga jenazah korban. Ketiganya adalah Bripda Muhammad Khoirul Anam, selaku Teknisi Pelaksana Direktorat Polisi Udara (Ditpoludara); Briptu Mochammad Lasminto, selaku Copilot Pelaksana Lanjutan Ditpoludara; dan Aipda Joko Mudo, Teknisi Pelaksana Ditpoludara Polri.
Arief mengatakan, tim SAR gabungan saat ini masih mencari satu awak kru lainnya. Yakni atas nama AKP Arif Rahman Saleh, selaku Pilot Pertama Ditpoludara. Arief menyebut salah satu kendala dalam pencarian adalah faktor cuaca yang cepat berubah.
"Saat ini kantor Polairud dan Biro Polair sedang berada di lokasi perairan Manggar untuk bersama tim SAR lainnya melakukan pencarian dimana sudah dibantu oleh PN 295 TNI AU yang menggunakan peralatan sonar dan kapal dari TNI AL dari Dishidrosal dengan peralatan yang lebih canggih," ungkap dia.
Kronologi Helikopter Hilang Kontak
Peristiwa bermula sata helikopter hilang kontak pukul 13.45 WIB, Minggu, 27 November 2022. Saat posisi 39 nm sebelum Tanjung Pandan (Belitung), helikopter melewati cuaca buruk.
Kapten pilot helikopter P-1113 mengambil keputusan untuk naik ke ketinggian 5.000 kaki. Sementara, kapten pilot helikopter P-1103 turun menuju ketinggian 3.500 kaki.
Pada pukul 14.00 WIB, kapten pilot helikopter P-1113 berusaha memanggil kru helikopter P-1103 melalui frekuensi radio helikopter. Namun, tidak ada jawaban.
Selanjutnya, pukul 14.24 WIB, setelah mendarat di Bandara Tanjung Pandan, kapten pilot helikopter P-1113 langsung mengecek posisi Helikopter P-1103 di tower. Lalu, melaporkan kejadian kepada Kaurmin Subdit Patroli Udara, Kasi Dalwil Subdit Patroli Udara, dan Kasubdit Patroli Udara.
Helikopter tersebut dilaporkan hilang kontak di sekitar perairan Kepulauan Bangka Belitung. Teranyar, dipastikan jatuh di sekitar Belitung Timur akibat cuaca buruk. Helikopter itu terbang dalam rangka melaksanakan kegiatan ferry flight dari Polda Kalimantan Tengah ke Mako Ditpoludara Korpolairud Baharkam Polri.
Jakarta: Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam)
Polri Komjen Arief Sulistyanto mengungkap kru
helikopter milik Polri tipe NBO 105 dengan nomor registrasi P-1103 sudah bertugas sesuai standar operasional prosedur (SOP). Helikopter itu jatuh di Kepulauan Bangka Belitung (
Babel).
"Memang kejadian ini tidak kita inginkan dan dari semua yang sudah kami lakukan penelitian, kru sudah melakukan SOP dengan benar," kata Arief di Landasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Rabu, 30 November 2022.
Arief menjelaskan hal itu diketahui berdasarkan dokumen penerbangan helikopter tersebut. Salah satu SOP yang dilakukan para awak kru adalah berangkat dengan mengenakan pelampung atau vest.
"Sehingga ini memudahkan ketika terjadi kecelakaan seperti ini mereka akan muncul dan tidak sulit menemukan karena pelampungnya sudah berwarna api cerah," ujar jenderal bintang tiga itu.
Saat ini tim pengarah telah menemukan tiga jenazah korban. Ketiganya adalah Bripda Muhammad Khoirul Anam, selaku Teknisi Pelaksana Direktorat Polisi Udara (Ditpoludara); Briptu Mochammad Lasminto, selaku Copilot Pelaksana Lanjutan Ditpoludara; dan Aipda Joko Mudo, Teknisi Pelaksana Ditpoludara Polri.
Arief mengatakan, tim SAR gabungan saat ini masih mencari satu awak kru lainnya. Yakni atas nama AKP Arif Rahman Saleh, selaku Pilot Pertama Ditpoludara. Arief menyebut salah satu kendala dalam pencarian adalah faktor cuaca yang cepat berubah.
"Saat ini kantor Polairud dan Biro Polair sedang berada di lokasi perairan Manggar untuk bersama tim SAR lainnya melakukan pencarian dimana sudah dibantu oleh PN 295 TNI AU yang menggunakan peralatan sonar dan kapal dari TNI AL dari Dishidrosal dengan peralatan yang lebih canggih," ungkap dia.
Kronologi Helikopter Hilang Kontak
Peristiwa bermula sata helikopter hilang kontak pukul 13.45 WIB, Minggu, 27 November 2022. Saat posisi 39 nm sebelum Tanjung Pandan (Belitung), helikopter melewati cuaca buruk.
Kapten pilot helikopter P-1113 mengambil keputusan untuk naik ke ketinggian 5.000 kaki. Sementara, kapten pilot helikopter P-1103 turun menuju ketinggian 3.500 kaki.
Pada pukul 14.00 WIB, kapten pilot helikopter P-1113 berusaha memanggil kru helikopter P-1103 melalui frekuensi radio helikopter. Namun, tidak ada jawaban.
Selanjutnya, pukul 14.24 WIB, setelah mendarat di Bandara Tanjung Pandan, kapten pilot helikopter P-1113 langsung mengecek posisi Helikopter P-1103 di tower. Lalu, melaporkan kejadian kepada Kaurmin Subdit Patroli Udara, Kasi Dalwil Subdit Patroli Udara, dan Kasubdit Patroli Udara.
Helikopter tersebut dilaporkan hilang kontak di sekitar perairan Kepulauan Bangka Belitung. Teranyar, dipastikan jatuh di sekitar Belitung Timur akibat cuaca buruk. Helikopter itu terbang dalam rangka melaksanakan kegiatan ferry flight dari Polda Kalimantan Tengah ke Mako Ditpoludara Korpolairud Baharkam Polri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)