Jakarta: Gempa bumi melanda wilayah Banten pada Selasa, 7 Februari 2023, pagi hari WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa tersebut berkekuatan magnitudo 5,2.
Menurut laporan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,40 derajat Lintang Selatan, 105,90 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 km barat daya Bayah, Banten pada kedalaman 41 km.
Penyebab dan jenis gempa
Daryono juga mengatakan gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal. Adapun gempa ini terjadi lantaran adanya aktivitas lempeng Indo-Australia.
"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia," ujar Daryono dilansir dari Antara, Selasa, 7 Februari 2023.
Lebih lanjut, Daryono mengungkapkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust).
Wilayah terdampak
Hasil analisis BMKG mencatat gempa ini berdampak di sejumlah wilayah. Terutama di daerah Bayah, Banjarsari, dan Tamanjaya yang masuk dalam skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Dampak gempa juga dirasakan di daerah Serang, Pandenglang, Panggarangan, Malingping, Ciptagetar, Cikeusik, Labuan, Tangerang, Panimbang, dan Cinangka dengan skala intensitas III MMI. Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Sementara itu, gempa juga terasa di daerah Tangerang Selatan, Bogor, Sukabumi, Tangerang, Cianjur, dan Bandung Barat dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu).
Adapun beberapa daerah seperti Jakarta, Depok, Cibubur juga merasakan dampak gempa ini dengan skala intensitas II MMI. Untuk skala ini, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Tak berpotensi tsunami
Berdasarkan hasil analisis BMKG, Daryono menyampaikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.
Sementara itu, masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diimbau untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tutur Daryono.
Jakarta:
Gempa bumi melanda wilayah
Banten pada Selasa, 7 Februari 2023, pagi hari WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
BMKG) mencatat gempa tersebut berkekuatan magnitudo 5,2.
Menurut laporan Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,40 derajat Lintang Selatan, 105,90 derajat Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 65 km barat daya Bayah, Banten pada kedalaman 41 km.
Penyebab dan jenis gempa
Daryono juga mengatakan
gempa tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal. Adapun gempa ini terjadi lantaran adanya aktivitas lempeng Indo-Australia.
"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia," ujar Daryono dilansir dari
Antara, Selasa, 7 Februari 2023.
Lebih lanjut, Daryono mengungkapkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (
oblique thrust).
Wilayah terdampak
Hasil analisis BMKG mencatat gempa ini berdampak di sejumlah wilayah. Terutama di daerah Bayah, Banjarsari, dan Tamanjaya yang masuk dalam skala intensitas III-IV MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Dampak gempa juga dirasakan di daerah Serang, Pandenglang, Panggarangan, Malingping, Ciptagetar, Cikeusik, Labuan, Tangerang, Panimbang, dan Cinangka dengan skala intensitas III MMI. Artinya, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Sementara itu, gempa juga terasa di daerah Tangerang Selatan, Bogor, Sukabumi, Tangerang, Cianjur, dan Bandung Barat dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu).
Adapun beberapa daerah seperti Jakarta, Depok, Cibubur juga merasakan dampak gempa ini dengan skala intensitas II MMI. Untuk skala ini, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
Tak berpotensi tsunami
Berdasarkan hasil analisis BMKG, Daryono menyampaikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.
Sementara itu, masyarakat diminta tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Masyarakat juga diimbau untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tutur Daryono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PAT)