Ilustrasi: Pexels
Ilustrasi: Pexels

Mengenal Sesak Napas Lebih Jauh: Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegah

Fatha Annisa • 27 Maret 2023 10:26
Jakarta: Sesak napas atau dispnea adalah masalah kesehatan yang membuat seseorang kesulitan untuk bernapas. Kondisi ini bisa terjadi dalam jangka waktu yang singkat dan mendadak maupun panjang dan berulang.
 
Seseorang yang mengalami sesak napas kesulitan hingga tidak mampu mendapatkan oksigen secara optimal. Umumnya, mereka akan merasa dadanya seakan-akan menyempit.
 
Gangguan kesehatan ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu akut dan kronis. Sesak napas akut biasanya terjadi dalam waktu singkat dan mendadak. Sedangkan sesak napas kronis merupakan kondisi kambuhan yang dialami penderitanya dalam kurun waktu lama.
 
Baca: Penyebab dan Cara Mengatasi Sesak Napas

Sesak napas bisa menjadi gejala yang menyertai berbagai macam penyakit, seperti penyakit jantung, paru-paru, atau saluran pencernaan. Jika kondisi ini tidak segera mendapat penanganan, maka sesak napas bisa mengakibatkan kondisi hipoksia, di mana tubuh kekurangan oksigen.

Tidak hanya itu, kekurangan oksigen yang terjadi efek dari sesak napas juga dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti gagal napas, gagal ginjal, kerusakan otak permanen, bahkan kematian.

Penyebab sesak napas

Melansir Alodokter, penyebab sesak napas bisa karena gangguan fisik atau psikologis. Sesak napas karena gangguan fisik terjadi akibat dari sistem pernapasan dan sirkulasi darah yang tidak mampu mengedarkan cukup oksigen untuk tubuh.
 
Obesitas, penyakit paru-paru (seperti ISPA, asma, pneumonia, dan lainnya), serta penyakit jantung adalah contoh kondisi fisik yang bisa menimbulkan seseorang menderita sesak napas.
 
Sementara itu, sesak napas akibat gangguan psikologis terjadi jika otot pernapasan mengalami ketegangan sebagai respons dari stres atau serangan panik. Gangguan kecemasan atau gangguan somatoform merupakan contoh gangguan psikologis yang dapat memicu kondisi sesak napas.

Gejala sesak napas

Gejala sesak napas cukup beragam. Gejala umum yang dialami penderita antara lain:
  • Tidak mampu menarik napas dalam-dalam.
  • Terasa nyeri pada dada.
  • Napas memendek.
  • Hirupan serta hembusan napas terasa cepat.
  • Tenggorokan terasa seperti tercekik.
  • Mual dan muntah.

Terdapat pula gejala serius yang menyertai sesak napas, yakni:
  • Nyeri hebat pada dada.
  • Bibir dan kuku membiru.
  • Terdengar suara ketika sedang menarik serta mengembuskan napas.
  • Penurunan kesadaran.

Pencegahan Sesak Napas

Seseorang dapat melakukan pencegahan agar tidak mengalami sesak napas. Bahkan penderita yang kerap mengalaminya pun bisa melakukan hal-hal berikut ini agar kondisi tersebut tidak kambuh.
  • Menghindari paparan asap rokok, polutan, atau zat-zat yang memicu terjadinya alergi.
  • Berhenti merokok.
  • Rutin berolahraga.
  • Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi.
  • Menjaga berat badan agar tetap ideal.
  • Minum air putih yang cukup demi menjaga keseimbangan lendir di saluran pernapasan.
  • Menjalani perawatan rutin untuk penyakit yang diderita, seperti asma atau bronkitis.
  • Istirahat yang cukup.
  • Mengelola stres dengan baik.

 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan